gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
![]() |
Cerita Dewasa Terbaru Liarnya Pembantu Jandaku - Dibesarkan dalam keluarga kaya raya memang luar biasa indah , apa saja yang diinginkan pasti menjadi kenyataan. Uang mengalir seperti air terjun. Barang-barang yang berharga dari luar dan dalam negeri menjadi mainan di tubuhku, dari segi pakaian, sepatu dan sebagainya sudah tidak mampu aku sebutkan satu persatu.
Tetapi hanya satu yang sukar untuk aku dapati walaupun dibayar dengan ribuan Dollar di campakkan ke ribanya sekalipun terlalu sukar untuk aku mendapatkannya. Kasih sayang.. Satu ungkapan yang mudah tetapi terlalu sukar untuk aku merasai harga sebuah kasih sayang dari Papa dan Mama. Apa yang mereka tahu hanyalah, memanjakan diriku dengan materi, aku akan merasa bahagia.
Setiap hari orang tuaku selalu sibuk dari pagi dan pulangnya larut malam, kadang-kadang tidak pulang sampai seminggu lamanya. Selama ini aku hanya dibelai dan diberikan kasih sayang hanyalah dari pengasuhku.
Kak Anisa merupakan orang ketiga yang menjaga aku, setelah orang sebelumnya berhenti. Selepas kematian suaminya, Kak Anisa terpaksa mencari nafkah sendiri untuk meneruskan hidupnya. Hasil pernikahan dengan suaminya Kak Anisa dikaruniai dengan 2 buah hati, Ferry 6 tahun dan Denada 10 tahun. Melihatkan kesulitan yang dialaminya, Papaku mengizinkannya mereka tinggal di rumahku.
Kak Anisa tidaklah terlalu tua, umurnya baru mencapai 35 tahun. Melihat pada bentuk tubuhnya yang cantik dan mempunyai buah dada yang agak besar pasti orang menyangka umurnya sekitar 30 tahun. Segala urusan makan dan minumku Kak Anisa yang menguruskannya. Tugas Kak Anisa agak mudah karena di rumahku hanya tinggal adik bungsuku yang baru berumur 5 tahun.
Saat kami semua bekerja, Kak Anisa tinggal dirumah dengan adikku di rumah sementara anak-anaknya bersekolah. Suatu pagi, bangun tidur tubuhku begitu sakit urat sarafnya dan kepalaku terasa begitu berat bagaikan ada batu yang menimpa. Aku berusaha melangkah keluar dari kamar mencari Mamaku untuk memintanya mengantar diriku ke dokter.
“Maa.. Maa..” jeritanku memecahkan kesunyian pagi.
“Ada apa Heri? Mamamu tidak ada di rumah karena pagi-pagi tadi ia sudah keluar..” jawab Kak Anisa.
“Papa mana kak, sepi sekali rumah ini?” tanyaku sambil melihat sekeliling mencari sesuatu.
“Papamu tidak pulang dari semalam karena ada urusan, 2 hari lagi baru balik dan Peter ikut Mama keluar pagi tadi, katanya mau membeli barang.” jelas Kak Anisa.
Kepalaku terasa cenat-cenut dan penglihatanku kunang-kunang, tubuhku terhuyung-huyung mencari tempat duduk. Saat tengah berjalan menuju sofa, tubuhku terasa lemas dan aku tersungkur ke lantai. Untungnya Kak Anisa sempat menangkapku, tetapi aku sudah sadarkan diri.
Begitu sadar terasa begitu sejuk seluruh tubuhku, hawa dingin dari alat pendingin udara kurasakan terus meresap ke kulitku. Aku lihat diriku sudah berada di atas ranjang di dalam kamarku.
Tetapi aku merasakan seperti ada benda merayap-rayap di kakiku. Aku coba mengangkat kepala untuk melihat, terkejut dengan apa yang kulihat aku kembali merebahkan diri. Aku mengeluh perlahan, bagaimana tidak kaget melihat tubuhku telanjang bulat dan Kak Anisa sedang asyik menjilat-jilat pahaku dan tangannya terus mengusap-ngusap penisku yang masih terkulai layu.
Aku lihat Kak Anisa seperti seekor singa yang kehausan, habis seluruh penisku dikulumnya. Melihatkan tubuh Kak Anisa yang dari tadinya telah menanggalkan seluruh pakaiannya, nafsuku mulai bangkit saat melihat payudaranya yang tergantung bebas. Begitu juga dengan rambut kemaluannya yang menumbuh halus, menampakkan lubang kemaluannya yang tembam.
“Ehemm.. Arghh..” tidak dapat aku menahan rasa nikmat yang ditimbulkan.
Kak Anisa masih memain-mainkan lidahnya ke lubang kencingku dan sesekali ia menjilat dan mengulum biji telurku. Terasa sesak nafasku menahan kenikmatan saat penisku di masukkan terus ke dalam mulutnya.
*Cloopp.. Claapp*
Penisku berbunyi.
Kak Anisa terus menaikkan lidahnya menjilat pusatku dan terus ke puting susuku yang semakin mengeras saat giginya menggigit manja putingku. Tubuhku terasa hangat saat
buah dadanya bergesel lembut di tubuhku. Pening di kepalaku semakin hilang saat diperlakukan seperti ini oleh Kak Anisa.
Aku sudah tidak tahan lagi saat digarap seperti ini ingin bangun rasanya namun niatku terhadalang saat kusadari tanganku diikat ke ujung-ujung ranjang. Aku lihat Kak Anisa hanya tersenyum manja menampakkan barisan gigi putihnya yang tersusun rapi.
“Kak, kenapa seperti ini..” aku komplain kepadanya.
Tetapi Kak Anisa tidak menjawab, ia malah menyambar bibirku. Aku tidak mampu bersuara, yang ada malah aku terus memain-mainkan lidahku di mulutnya.
“Hebat juga permainan janda ini.” kataku dalam hati, mungkin pelampiasan nafsu seksualnya yang selama ini tak tersalurkan.
Kak Anisa kemudian menjilat ke arah leherku dan terus memasukkan lidahnya ke lubang telingaku. Gerakannya membuatkan aku tidak tahan kegelian terlebih saat ia terus memain-mainkan lidahnya di lubang telingaku. Kemudian ia jilat kembali penisku sebelum ia menekan masuk penisku ke lubang kemaluannya.
Terasa seret lubang kemaluannya, saat kepala penisku mulai mengelinap masuk, mungkin karena sudah agak lama tidak bercinta membuatkan lubangnya seperti perawan rasanya. Teringat aku akan kemaluan Putri yang padat sama seperti kemaluan Kak Anisa sewaktu aku menikmatinya sewaktu berliburan tahun lalu.
“Arghh sakitnya.. Nikmat.." desah Kak Anisa saat penisku yang besar menusuki lubang kemaluannya.
“Arggh.. Urghh” aku juga menahan kenikmatan.
“Wah.. Besar dan panjang gagangmu.. Tak sama dengan gagang mantan suamiku dulu” ceracau Kak Anisa antara jelas dan tak jelas.
Semakin lama semakin cepat Kak Anisa turun dan naik di atas tubuhku saat terasa minyak pelincin alaminya sudah mulai beroperasi, terasa semakin longgar lubang kemaluannya. Sesak juga terasa perutku saat punggung Kak Anisa mendarat terus memasukkan seluruh penisku. Kak Anisa terus memainkan peranannya dan sesekali ia mencium rakus bibirku.
Aku turut membantu Kak Anisa dengan mengangkat turun dan naik punggungku bagi merapatkan penisku ke dalam kemaluannya. Aku sudah tidak tertahan lagi digoyang oleh janda seorang ini.
Aku rasakan ada cairan hangat mengalir keluar di penisku dan satu hentakkan kuat menyenakkan perutku. Kak Anisa mengejang kepuasan setelah sampai klimaknya. Tetapi diriku masih belum mencapai klimaks, bahkan masih jauh dari hal tersebut nafsuku masih membara.
Aku mencoba melepas ikatan di tanganku dengan mulut dan akhirnya berhasil. Aku lihat Kak Anisa masih lagi terlentang kepuasan dan aku tidak melepaskan peluang
yang ada di depan mataku. Kini giliranku untuk mendominasi permainan. Aku mencium kembali bibirnya yang masih kelembapan dan meremas-remas lembut buah dadanya.
“Ehemm.. Erghh” Kak Anisa mengerang kegelian saat lidahku mula memain-mainkan kemaluannya.
Aku lihat bibir mulut bawahnya masih penuh dengan lender-lendir air mani yang masih berada di dalam vaginanya. Aku terus merasai madu dari lubang kemaluan Kak Anisa sehingga makin kering airnya aku menjilatnya. Lidahku terus menjilat dan memain-mainkan biji kelentitnya, terangkat-rangkat punggungnya menahan kenikmatan dan kegelian.
Melihatkan Kak Anisa yang telah terangsang, tanpa menunggu lama aku terus melancarkan serangan terhadap kemaluannya. Aku tarik sedikit kakinya hingga terjuntai ke lantai dan kukangkangkan pahanya agar memudahkan seranganku.
Aku arahkan penisku ke vaginanya dan terasa kemutan Kak Anisa masih bertenaga menelan penisku. Tidak sulit untukku masuki lubang kemaluannya karena masih licin terkena simbahan sperma dari lubang keramatnya. Aku menekan habis penisku terus ke dalam lubangnya sehingga rapat telurku ke kemaluan Kak Anisa.
“Arghh.. Ughh.. nikmatnya, lagi Heri.. lebih cepat lagi..” Kak Anisa mengangkat-ngangkat punggungnya mengikut hentakanku.
Kini aku tunggingkan dirinya dan Kak Anisa hanya menurut saja sesuai arahanku. Aku masukkan lagi penisku ke kemaluannya. Aku dorong, aku tarik, aku goyang-goyangkan penisku di dalam vaginanya hingga terasa dinding-dinding rahimnya mengenai kepala kemaluanku.
*Cloopp.. Claapp..*
Bunyi suara saat kemaluan kami saling beradu.
“Heri, aku sudah mau orgasme...” aku terasa penisku berdenyut-denyut menahan kemutan Kak Anisa.
“Sedikit lagi kak, saya juga sudah mau klimaks, kita barengan yaa..”
“Cepat, aku sudah tak tahan lagi.." rayu Kak Anisa menahan nafsunya.
“Ingin dikerluarkan dimana ni kak?” tanyaku.
“Di dalam saja.. Sudah lama tidak dicuci dalamnya.."
“Arghh.. Urghh..”
*Croott.. Croott..*
Beberapa kali spermaku muncrat di dalam vaginanya.
“Kau memang hebat Heri, tidak pernah aku merasakan kenikmatan seperti saat ini.." mulutnya terus menyatu dengan bibirku.
Terasa air hangat mengalir keluar di penisku dan aku masih membiarkan penisku melemas di dalam lubang dalam kemaluannya. Aku terus rebahkan tubuhku dipelukan Kak Anisa. Tetapi Kak Anisa segera bangun membersihkan dirinya sebelum Mama dan adikku pulang.
Aku segera mengabari atasanku bahawa aku tidak dapat hadir karena kurang sehat. Segera aku bangun dari ranjang saat melihat Kak Anisa masih berada di dalam kamar mandi.
Aku memeluk tubuh Kak Anisa dari belakang dan meramas-ramas buah dadanya, Kak Anisa mendesah keenakan. Aku mengambil sabun dan membantu mengabunkan seluruh tubuhnya.
Bermula dari tubuh kemudian aku turun ke bawah, tetapi tanganku behenti di lubuk kenikmatannya dan memain-mainkan jariku ke dalam pusarnya.
Kak Anisa sudah tidak tahan terus menangkap penisku dan memasukkan ke dalam lubang kemaluannya. Aku juga perlu segera menghabiskan pelayaranku dengan segera karena takut Mama dan adikku akan segera pulang.
Setelah hampir setengah jam bertukar-tukar posisi, akhirnya aku segera melepaskan segala spermaku ke dalam mulut Kak Anisa.
*Crott.. Croott..*
"Arghh.." tangan Kak Anisa terus memain-mainkan penisku ke dalam mulutnya.
Dijilatnya penisku hingga bersih dari sisa sperma yang ada. Semenjak hari itu, aku kini menjadi suami kedua bagi Kak Anisa dan kami akan melakukannya saat ada kesempatan.
Rahasiaku bersama Kak Anisa terus tersimpan dengan baik hingga Kak Anisa berhenti kerja karena pulang ke kampung menjaga ibunya yang sedang sakit dan tempat Kak Anisa kini telah diambil oleh seorang gadis desa lainnya.
Entah bagaimana kelanjutannya, apakah aku bisa menikmati tubuh gadis desa yang baru bekerja di rumahku ini. Aku pun tak dapat memastikannya.
Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Seks Terbaru, Cerita Sex Terbaru, Cerita Dewasa, Cerita Seks, Cerita Hot.
Cerita Dewasa Terbaru Liarnya Pembantu Jandaku
Reviewed by Ratu Judi Online
on
07.45
Rating:

Tidak ada komentar: