gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Gairah 2 Gadis Pecinta Alam - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
Lanjutan dari Cerita Sex Gairah 2 Gadis Pecinta Alam (Part 1)
![]() |
Cerita Sex Gairah 2 Gadis Pecinta Alam (part 2) |
Tanpa sadar saya sudah meremas tangan Linda dan Linda pun saya rasa juga membalas remasan tangan saya. Tapi kejadian demi kejadian berlangsung begitu cepat, Vina seolah sudah tidak peduli lagi, dia langsung membuka ikat pinggang saya diteruskan dengan membuka resleting celana jeans saya. Saya hanya bisa pasrah menerima nasib saya saat itu, saya perhatikan tingkah Vina sambil tangan saya tetap memegang tangan Linda.
Saat resleting celana saya sudah terbuka, Vina meraih kontol saya yang masih terbungkus celana dalam saya, lalu dielusnya sebentar kemudian ditariknya sampai selutut celana jeans saya berikut celana dalam saya juga. Tanpa banyak kata, Vina hanya memperhatikan sebentar kontol saya kemudian mencium dan menjilat permukaan kontol saya.
“Aah…” saya hanya bisa mengeluarkan kata itu saat Vina mulai mengulum kontol saya dan mengisapnya.
“Aargh... Vin, enak sekali Vin" erangku.
“Gila nih anak, masih SMA sudah selihai ini, aku gak habis pikir” gumamku dalam hati.
Saat Vina masih asik berkaraoke dengan kontol saya, saya lihat sekilas ke Linda, ternyata dia sedang memperhatikan saya dengan pandangan yang tidak saya mengerti artinya. Kemudian seperti ada dorongan lain saya tarik tangan Linda sehingga tubuhnya rebahan lagi disamping saya.
“Lin, saya ingin cium bibir kamu” bisik saya perlahan di telinga Linda.
Saat itu Linda diam saja sambil tetap menatap saya. Saya tarik wajahnya mendekat dengan wajah saya dan segera saya lumat bibir Linda yang mungil itu.
“Eemh...” suara yang terdengar dari mulut Linda.
Tak ada perlawanan yang berarti dari Linda, Linda diam saja tak membalas ciuman saya, entah karena pasrah atau tidak tahu caranya berciuman. Saya rasakan getaran birahi yang luar biasa saat kontol saya terus dipermainkan oleh Vina sementara konsentrasi saya terarah pada Linda yang pasrah. Segera saja saya menciumi dada Linda yang masih terbungkus oleh bajunya sementara tangan saya yang satu mengelus-elus selangkangan Linda.
“Aaah… aah...” Linda mulai bereaksi panas saat saya menyibak bajunya sehingga saya bisa menjilati permukaan susu yang masih tertutup oleh BHnya yang berwarna pink.
“Ya diajari tuh Linda, Mas Roy. Sudah gede tapi belum bisa bercinta” kata Vina tiba-tiba.
Kaget juga saya mendengar teguran itu, saya perhatikan Vina tenyata dia sudah tidak menghisap kontol saya lagi, tapi sedang membuka celana jeans lalu celana dalamnya sendiri.
“Vina masukkin ya Mas” kata Vina pelan tanpa menunggu persetujuan saya sambil mengarahkan kontol saya ke lubang kawinnya yang tampak disuburi bebuluan jembut keriting.
Pelan tapi pasti Vina membimbing kontol saya untuk masuk penuh ke dalam memeknya. Saya rasakan rasa hangat menjalar dari kontol saya ke seluruh tubuh saya. Memek Vina yang sudah basah oleh lendir pelumasnya memudahkan kontol saya masuk ke dalamnya.
“Ah… burung Mas Roy gede… terasa penuh di memek Vina" katanya mendesis sambil menggoyangkan pantatnya dan memompanya naik turun.
“Aah… ash… ah… enak sekali Mas Roy…" kata Vina parau sambil mencumbu dada saya lagi.
Saya yang menerima perlakuan demikian tentu saja tidak terima, saya angkat badan Vina dan mendekatkan teteknya ke mulut saya sambil terus memompa dari bawah mengimbangi goyangan Vina.
“Huuf… uh... uh… aah… terus Mas…" erang Vina memelas.
Saya jilati terus dan mengisap puting Vina bergantian kiri dan kanan, sementara Vina menerima perlakuan saya seperti kesetanan.
“Ayo Mas Roy… terus… ayo... teruuss… Vina mau dapet ni...” katanya bernafsu.
Tak beberapa lama kemudian, dengan kasar Vina mencium dan mengulum bibir saya.
“Eeemphh… aaah…”
Dan kemudian Vina terkulai lemas di dada saya, sementara saya yang masih memompa dari bawah hanya didiamkan Vina tanpa perlawanan lagi.
“Aaa… berhenti dulu Mas Roy, istirahat sebentar, Vina sudah dapet Mas” kata Vina lirih mendekap saya dengan posisinya masih di atas saya dan kontol saya masih di dalam liang senggamanya.
Saya rasakan detak jantung Vina yang bergemuruh di dada saya dan nafasnya yang ngos-ngosan mengenai leher saya.
“Makasih ya Mas Roy, enak banget rasanya” kata Vina pelan.
Saya yang belum mendapatkan orgasme, hanya bisa melirik ke arah Linda yang saat itu ada di samping saya, ternyata tangannya sedang meremas-remas teteknya sendiri dibalik BH berendanya yang sudah terbuka. Segera saja saya tarik Linda mendekati saya dan menyuruhnya mendekatkan teteknya kemulut saya.
“Aah... Mas Roy...” kata Linda pelan saat tetek kanannya saya hisap.
Saat itu Vina bangkit dari posisi semula dan mencabut memeknya dari kontol saya, kemudian berbaring di sisi kiri saya sambil merapikan kaosnya. Saya yang kini leluasa berusaha bangkit sambil mencopot celana jeans saya yang masih menempel di lutut saya. Saya terus meremas-remas tetek Linda sambil mengulum bibir Linda yang kini posisinya berbaring di bawah saya. Berbeda dengan yang tadi, kini Linda mulai agresif membalas kuluman saya bahkan bibirnya menjulur-julur minta diisap.
Saya bimbing tangan Linda untuk memegang kontol saya yang masih tegang dan basah karena cairan kawin dari memek Vina. Semula seakan ragu, tapi kini Linda menggenggam erat kontol saya dan seperti sudah alami Linda mengocok kontol saya waktu lidah saya bermain di bawah telinganya dan lehernya.
“Aah... Mas Roy... geli...” hanya itu komentar dari bibir Linda yang seksi itu.
Perlahan lidah saya mulai bermain di seluruh dada Linda, dari leher sampai gundukan teteknya saya jilati semua, dan saya gigit kecil pentil susu Linda yang berwarna kemerahan dan sudah tampak tegang itu.
“Aarghh... aah...” Linda mulai menggelinjang.
Linda diam saja waktu saya buka ikat pinggangnya dan saya buka kancing celana jeansnya. Saya perhatikan Linda masih memejamkan matanya dan melenguh terus saat saya cumbu bagian pentilnya, sementara tangan kanannya tetap menggenggam erat kontol saya, dan tangan kirinya menekan-nekan kepala saya, sesekali menjambak rambut saya.
Kemudian tangan saya menelusup ke dalam balik celana dalam Linda waktu kancing celana jeans Linda sudah terbuka, saya rasakan sambutan hangat bulu-bulu jembut yang masih jarang diatas memeknya. Saya elus-elus sebentar permukaan liang kawinnya, lalu jari-jari saya tak ketinggalan bermain menekan-nekan memeknya yang sudah basah oleh lendir kawinnya.
“Ah… Mas Roy... aah…” suara Linda semakin terdengar parau.
Saya segera mengalihkan cumbuan ke daerah perut Linda dan turun menuju memeknya. Saya buka celana dalam berenda yang juga berwarna pink itu tanpa melihat reaksi Linda dan segera menciumi permukaan memek Linda yang masih ditumbuhi bulu-bulu jembut halus yang jarang-jarang.
“Aah… jangan Mas Roy... aaah...” kata Linda mendesis.
Tentu saja saya biarkan sikap yang menolak tapi mau itu. Lidah saya sudah mencapai permukaan memeknya lalu saya jilati yang segera membuatnya menggelinjang dan dengan mudah saya menurunkan celana jeansnya sampai sebatas pahanya. Saya jilati terus memek Linda sampai kedalam-dalam sehingga pertahanan Linda akhirnya jebol juga, pahanya semula yang mengapit kepala saya mulai mengendur dan mulai terbuka mengangkang, sehingga sayapun leluasa mencopot seluruh celana jeans dan celana dalamnya.
“Aah... arghh...” desis Linda pelan.
Posisi saya saat itu dengan Linda seperti posisi 69, walau Linda tidak mengoral kontol saya, saya tidak peduli dan tetap menjilati memeknya dengan ganas dan tanpa ampun.
“Aah… Mas... teruss… ahhh... enaak… Mas... aah...” teriak Linda tidak jelas, sampai akhirnya pahanya menjepit erat kepala saya dan kontol saya terasa sakit digenggam erat oleh Linda.
“Aaah… Mas...” teriakan terakhir Linda bersamaan dengan sedikit cairan birahi yang menyemprot dari dalam memeknya kedalam mulut saya.
Rupanya Linda sudah mendapat orgasme pertamanya walau dengan lidah saya.
“Aah… enak sekali... Mas Roy... sudah ya Mas...” kata Linda pelan sambil tergolek lemah dan pasrah.
Saya pun menghentikan aktivitas saya dan mengambil nafas dulu karena mulut saya jadi pegal-pegal kelamaan asyik mengoral memeknya. Saya berbaring di tengah dua cewek ini dengan posisi yang terbalik dengan mereka, kepala saya berada diantara kaki-kaki mereka. Baru sebentar saya mengambil nafas, saya rasakan kontol saya sudah ada yang memegang lagi.
“Mas main sama Vina lagi ya? Vina jadi nafsu ngeliat Mas Roy main sama Linda" kata Vina tiba-tiba yang sudah bangkit dan kini tangannya sedang memegang kontol saya.
Saya tak sempat menjawab karena Vina sudah mengulum kontol saya lagi, bahkan kini pantatnya beralih ke wajah saya, menyorongkan memeknya kemulut saya untuk minta dioral juga seperti tadi saya dengan Linda. Posisi saya dengan Vina kini 69 betulan tapi dengan posisi saya yang di bawah. Saya jilati memek Vina dengan lidah yang menusuk-nusuk kedalamnya.
“Eeemphh... emmphh...” Vina tak bisa mendesah bebas karena mulutnya penuh dengan kontol saya.
Lama kami bermain dengan posisi itu, sampai akhirnya saya hentikan karena saya tidak tahan dengan isapan Vina yang luar biasa itu dan kalau dibiarkan terus akibatnya kontol saya bisa muntah-muntah di dalam mulut Vina. Saya bimbing agar Vina berbaring di samping Linda sedangkan saya di atasnya mulai mencumbu lagi dari teteknya sambil menggesek-gesekan kontol saya ke permukaan memeknya yang dipenuhi oleh bulu-bulu jembut yang berwarna hitam pekat itu.
Vina seperti mengerti, kemudian membimbing kontol saya untuk masuk ke dalam lubang kawinnya. Saya pun bangkit sambil mengarahkan kontol saya siap untuk menghujam lubang senggama Vina. Pelan tapi pasti saya masukan kontol saya mulai dari kepala hingga semuanya masuk ke dalam memeknya.
“Aaah... Mas Roy...” desis Vina sambil menggoyang pantatnya.
Saya rasakan seret sekali memeknya, beda sekali dengan yang tadi gesekan itu terasa nikmat menjalar di setiap centi dari kontol saya dengan sesekali terasa denyutan pelan dari liang kemaluannya.
“Mas yang keras dong goyangnya… terasa sekali mentok” kata Vina sambil melingkarkan tangannya ke leher saya.
Saya pun jadi semangat memompa tubuh ranum yang mungil itu. Di udara dingin seperti ini terasa hangat tapi tidak berkeringat.
“Aah… ah… terus Mas... terusss… aah… aaah...” lanjutnya keenakan.
Mungkin sekitar 5 menit saya menggoyang Vina, sampai kemudian saya tidak tahan melihat teteknya yang bergoyang indah dengan puting kecil menantang. Saya pun mengulum puting Vina sambil meremas-remasnya dengan gemas, sementara pompaan kontol saya telah diimbangi goyangan Vina yang bisa saya pastikan goyangan ngebor ala Inul tidak ada apa-apanya.
“Ma… Mas... Vina mau dapet laggii… bareeng yaa… ah... ah..." desis Vina histeris.
Saya jadi terangsang sekali mendengar lenguhan Vina yang merangsang itu, saya teruskan aksi saya dengan menjilat dan mencium dada, ketiak, leher, telinga dan pipi Vina.
“Aaarghh...” erangnya keras.
Vina mengulum bibir saya sambil memejamkan matanya. Nampaknya Vina telah mendapat orgasmenya yang kedua, sementara tubuhnya menegang sebentar dan kemudian melemas walau saya masih memompanya. Saya segera mencabut kontol saya dan mengocoknya sebentar untuk menumpahkan peju saya ke perut Vina.
“Croot… crot…”
Peju saya keluar banyak membasahi perut Vina dan mengenai teteknya.
“Aaahh...” saya pun melenguh puas saat hasrat saya telah tersalurkan.
Vina mengusap-usap peju saya di perutnya kemudian membersihkan dengan tisu yang diambil dari celananya, sedangkan Linda mendekat dan melihat aksi Vina, kemudian membantu membersihkan peju saya.
“Baunya kayak santan ya?” komentar Linda sambil mencium tisunya yang penuh dengan peju saya.
“Ya udah. Semua dibereskan dulu” kata saya memberi perintah kepada dua cewek yang baru saja bermain cinta dengan saya.
“Kita istirahat dulu ya sambil tiduran, nanti kalo sudah nggak hujan kita putuskan mau turun ke bawah atau bermalam disini ya” lanjutku kemudian.
Akhirnya saya pun tertidur kelelahan dengan dua cewek yang mendekap saya. Entah mimpi apa saya semalam bisa terjebak dalam situasi seperti ini.
Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Mesum terbaru 2016, Cerita Dewasa Terbaru 2016, Dan Lain-lain.
Cerita Sex Gairah 2 Gadis Pecinta Alam (part 2)
Reviewed by Ratu Judi Online
on
07.48
Rating:

Tidak ada komentar: