gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Menikmati 3 Gadis Dalam Semalam - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
![]() |
Cerita Sex Menikmati 3 Gadis Dalam Semalam |
Nama saya Tommy, dulu sewaktu masih SMA ada beberapa teman wanita yang naksir dengan saya, maklumlah waktu itu saya bintang kelas di SMA tersebut. Di antara perempuan-perempuan tersebut adalah Tere & Vina, yang ada hubungannya dengan cerita saya ini. Saya sekarang sudah bekerja di suatu perusahaan swasta di Jakarta dan kebetulan saya termasuk eksekutif muda. Nah, bulan mei kemarin, saya ada meeting di Surabaya dan kebetulan hari itu ulang tahun Tere. Tere termasuk wanita yang lumayan cantik, tingginya 170, branya 36 dan bodinya semok alias seksi montok.
Sehabis meeting, saya iseng menelepon Tere dan dia mengundang saya datang ke rumahnya. Kemudian saya langsung saja cabut ke rumah Tere, ternyata di situ ramai juga teman-temennya yang datang, termasuk Vina. Acara pesta tersebut berlangsung sampai jam 9 malam. Di pesta tersebut Tere cerita kepada saya kalau minggu depan dia mau menikah terus Vina minggu depannya lagi, lalu Tere cerita masa-masa dia naksir saya dan sampai sekarang dia masih kangen berat. Maklumlah sudah 2 tahunan tidak jumpa.
Kebetulan waktu itu komputer dia lagi ngadat. Nah kesempatan buat saya untuk tinggal lebih lama. Langsung saja saya coba membetulkan PC-nya. Sementara di rumahnya tinggal Vina saja yang belum pulang dan orang tuanya juga nggakk ada. Saat sedang asyik mengutak-atik PC-nya, dia menunggu saya di samping saya dengan sesekali melirik saya, saya sendiri masih hati-hati mau menembak dia. Eh nggak tahunya si Vina main serobot saja. Vina langsung memeluk saya dari belakang dan mencium pipi saya. Vina nggak beda jauh sama Tere, bedanya mata Tere kebiru-biruan sedikit dan lebih hitam dari Vina.
Punggung saya terasa ada benda kental yang bikin saya naik. Setelah itu Vina membisikkan kalau dia masih kepingin dengan saya, lalu saya respon juga kalau saya kangen juga, terus saya lumat saja bibirnya yang mungil kemerah-merahan itu. Vina langsung balas dengan penuh nafsu dan tetap memeluk saya dari belakang tapi tangannya sudah langsung menggerayangi penis saya, dalam hati ini anak kepingin di embat nih. Saya lihat Tere disamping saya bengong saja dan cemberut merasa kalah duluan.
Kemudian Tere pergi sebentar, saya masa bodoh saja. Saya tarik si Vina ke pangkuan saya dan bibirnya masih saya lumat habis. Gila, nafsunya besar sekali! Setelah itu saya alihkan dari bibir, saya kecup terus ke bawah sambil tangan saya meraba buah dadanya yang besar dan kenyal. Perlakuan saya membuat Vina berteriak,
"Ssstt… aahh…"
Dan semakin kencang pula remasan tangannya yang sudah masuk ke CD saya, saya buka saja bajunya, lalu branya sekalian. Kelihatan buah dadanya menggantung siap diremas habis. Dengan gemasnya saya lumat habis buah dadanya sampai dia menggelinjang keenakan.
"ssstt… mmmhh… aaahh…" desah Vina.
Setelah itu tangan saya pindah ke CD-nya yang sudah basah, langsung saja saya lepas roknya. Dia pun kelihatan bugil tapi masih pakai CD. Lalu Tere datang dan membisikkan ke saya bahwa kalau mau meneruskan di dalam kamarnya saja. Tanpa pikir lama-lama, langsung saja saya gendong Vina sambil buah dadanya terus saya hisap ke dalam kamar Tere. Sampai di dalam kamar Tere langsung saya telentangi Vina di tempat tidur Tere, saya lihat Vina sudah pasrah menantang. Langsung saja saya buka CD-nya, terlihat bulu halus Vina yang tercukur rapi. Lalu saya lepas celana saya & CD saya sampai saya bugil ria.
Terdengar teriakan Tere kaget melihat penis saya yang sepanjang 20 cm dan gede banget katanya sambil ngeloyor pergi meninggalkan saya dan Vina. Saya tidak peduli lagi sama dia, langsung saja penis saya saya arahkan ke vagina Vina, uhh seret banget. Saya lihat Vina menggigit bibirnya dan berteriak,
"Aakkhh… eewgghh…"
Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan sambil tangannya meremas seprei. Rupanya dia masih Virgin sehingga seret sekali memasukannya. Baru kepalanya saja Vina sudah teriak. Saya tahan sebentar, lalu saya sodok lebih keras, Vina langsung berteriak kencang sekali. Masa bodoh, saya teruskan saja sodokan saya sampai mentok. Rasanya nikmat sekali, penis saya seperti diremas-remas dan hangat-hangat basah.
Sambil menarik napas, saya lihat Vina sudah agak tenang lagi, tapi rupanya dia meringis menahan sakit, kebesaran barangkali yah? Setelah itu saya tarik penis saya pelan-pelan, kepala Vina geleng-geleng ke kiri dan ke kanan dan matanya terpejam-pejam keenakan.
"Sstt… aahh… sshh… egghh…" Jerit Vina.
Langsung saya sodok lagi vaginanya sekeras-kerasnya, "Bleesshh…" Vina pun berteriak lagi,
"aaahh… Tooomm…"
Kira-kira 5 menit vagina Vina terasa seret. Setelah itu vaginanya baru terasa licin hingga semakin nikmat buat disodok, semakin lama sodokan saya semakin saya percepat sampai Vina kelihatan cuma bisa menahan saja. Rupanya Vina kurang agresif. Lalu saya suruh Vina menggerakan pantatnya ke kiri dan ke kanan sambil mengikuti gerakan saya. Baru beberapa menit Vina sudah teriak nggak karuan, rupanya dia mau orgasme.
Makin saya percepat gerakan saya, akhirnya Vina berteriak kencang sekali sembari memeluk saya kencang-kencang, lama sekali Vina memeluk saya sampai akhirnya dia telentang lagi kecapaian, tapi penis saya masih menancap di vaginanya. Sekilas saya lihat Tere melihat saya sambil menggigit jarinya, lalu Tere mendekati kami berdua.
"Bagaimana tadi?" tanya Tere.
Saya senyum saja sambil penis saya masih tertancap di vagina Vina, lalu Tere duduk di tepi ranjang. Saya iseng, saya pegang tangan Tere terus saya remas-remas. Tapi dia tetap diam saja. Setelah itu saya tarik dia dan saya cium bibirnya, tidak ketinggalan saya remas-remas buah dadanya sambil matanya terpejam menikmati lumatan bibir saya dan remasan tangan saya. Sementara si Vina mencabut penis saya lalu pergi ke kamar kecil dan jalannya sempoyongan seperti ada yang mengganjal di vaginanya.
Saya buka baju Tere sementara tangannya sudah merangkul tengkuk saya. Setelah itu saya jilati saja buah dadanya sambil sesekali saya hisap putingnya sampai dia menggelinjang kegelian. Kemudian saya raba CD-nya, yang sudah basah rupanya. Saya nggak ambil peduli, langsung saja saya lepas seluruh celananya sampai Tere benar-benar bugil. Lalu saya suruh Tere pegang penis saya sampai muka dia kelihatan kemerahan. Rupanya dia belum pernah merasakan begituan. Setelah itu saya perbaiki posisinya biar nikmat buat menyodok vaginanya.
Tere bertanya dia mau diapakan. Saya suruh Tere pegang penis saya lalu saya gesek ke vaginanya. Dia kaget mendengar perkataan saya, tapi dia tetap melakukan juga. Sambil matanya terpejam, Tere mulai menggesekkan penis saya ke vaginanya, saat menyentuh vaginanya, dia kelihatan nyegir sambil mendesah-desah,
"aaahh…" desahnya.
Sementara saya sibuk meremas-remas sambil menjilati buah dadanya yang semakin lama semakin mengeras dan kelihatan puting buah dadanya semakin munjung keatas. Pelan-pelan saya dorong pantat saya sampai penis saya menempel lebih kencang di mulut vaginanya. Tere diam saja malah semakin keras rintihannya. Tiba-tiba dari belakang Vina mendorong pantat saya sekeras-kerasnya, hingga penis saya terdorong masuk kedalam vagina Tere dan membuat Tere menjerit keras,
"aaakkh… sakit Tommy! apa-apaan kamu", teriak Tere sambil badannya menggeliat-geliat kesakitan sementara tangannya menahan pinggul saya.
Sedangkan Vina bilang ke Tere kalau sakitnya hanya sebentar saja, lalu Vina malah mendorong lebih keras lagi sambil menarik tangan Tere biar tidak menahan gerakan pinggul saya. Tere terlihat menahan sakit sambil menggigit bibirnya. Sampai akhirnya masuk semua penis saya. Tere mulai mengatur nafasnya yang tersengal-sengal selama menahan tadi. Saya biarkan dulu beberapa menit sambil mencumbu Tere biar dia tambah naik sementara Vina yang masih bugil tadi melihat saja di samping tempat tidur sambil tertawa centil.
Tidak lama Tere sudah mulai dapat naik lagi, malah semakin menggebu saja. Mulai saya tarik penis saya pelan-pelan, terus saya sodok lalu masuk agak kencangan sedikit, seret sekali. Tiba-tiba bell pintu berbunyi, Vina mengintip lewat jendela kamar, lalu dia pakai bajunya yang panjang sampai lutut, kemudian Vina ngeloyor pergi sambil ngomong,
"Nyantai aja, terusin… biar aku yang nemuin", kata Vina
Saya lanjutkan saja kegiatan saya yang sempat terhenti, saya lihat Tere masih nyengir sambil kepalanya geleng ke kiri dan ke kanan dan pinggulnya digerakan pula mengikuti irama gerakan saya. Rupanya vaginanya cepat basah dan mampu menelan penis saya sampai penuh.
Sementara tangan saya sibuk meremas buah dada Tere, saya terus menggenjotnya semakin cepat sampai dia mendesah-desah lebih keras. Tangannya meraba-raba punggung saya lalu tiba-tiba kakinya dilipat ke atas pinggul saya sambil memeluk saya.
"aaagghh…", Tere berteriak kencang sekali hingga gerakan saya tertahan dan terasa ada cairan hangat keluar dari vaginanya hingga menambah rasa nikmat.
Rupanya dia orgasme, setelah itu pelukan dia mulai kendor. Saya teruskan lagi genjotan saya pelan-pelan sambil mulai mencumbu dia biar naik lagi. Tidak lama dia sudah naik lagi, lalu saya ambil posisi lebih tegak sambil tangan saya memegang pinggulnya dan tangannya memuntir-muntir puting saya sambil tersenyum manis. Makin lama semakin saya percepat sodokan saya. Saya dorong ke vaginanya keras-keras lalu saya lihat Tere sudah mulai memejamkan matanya dan kepalanya geleng-geleng ke kiri dan ke kanan mengikuti irama genjotan saya.
Saya sendiri rupanya sudah mau orgasme, maka saya genjot lebih kencang lagi sampai vaginanya bunyi kencang banget, tak lama kemudian terasa saya mau keluar, lalu saya tarik penis saya biar ejakulasi di luar. Dia malah menahan pantat saya biar nggak ditarik ke luar, langsung saja saya dorong lagi sembari saya peluk dia erat-erat.
"Aargghh.. eegghh.." desah saya.
Kemudian Tere juga teriak, saya eakulasi di dalam vagina Tere, Tere pun gelagapan nggak bisa napas. Kira-kira semenitan saya dekap Tere erat-erat sampai saya kehabisan tenaga. Terus saya cabut penis saya dan kelihatan mani saya sampai keluar dari vaginanya bersamaan dengan darah perawannya yang sobek karena kerasnya serobotan penis saya dibantu dorongan Vina yang keras dan tiba-tiba tadi.
Sementara itu Vina kedengarannya ngobrol sama seorang cewek, rupanya teman Tere itu ketinggalan dompet dan kebetulan Vina juga kenal sama dia. Tak lama kemudian Vina masuk ke kamar.
"Mau kenalan nggak sama teman saya?" tanya Vina
"Masa aku bugil begini mau dikenalin" jawab saya.
"Cuek aja, lagian tadi aku sama dia sudah ngintip lu waktu sama Tere tadi" kata Vina.
Saya bengong saja, lalu Vina membisikan sesuatu ke Tere. Tere mengangguk sambil tertawa cekikikan terus Tere membisikan kepada saya supaya saya nanti menurut saja, katanya asyik sih. Lalu Vina dan Tere yang cuma pakai selimut menemui temannya tadi terus diajak masuk sebentar ke kamar Tere sambil matanya ditutup pakai T-shirt Vina. Setelah itu Vina kasih isyarat ke saya biar diam saja sambil menuntun Dita, temannya tadi supaya rebahan dulu di tempat tidur. Tentu saja Dita bertanya ada apa ini.
Lalu Vina bilang kalau nanti pasti nikmat dan nikmati saja. Dita mengangguk saja lalu Vina menyuruh Tere pegang tangan Dita yang diangkat di atas kepalanya dan Vina meraba-raba sekujur badan Dita di dalam bajunya, tentu saja Dita teriak kegelian sampai akhirnya mendesah-desah keasyikan. Lalu Vina pindah posisi dari duduk di atas paha Dita beralih ke samping sambil kasih kode ke saya biar saya duduk menggantikan dia sambil tangan Vina dimasukan ke dalam bra punya Dita.
Saya menurut saja sambil mulai mengikuti Vina meraba-raba tubuh seksi Dita, sementara Dita kaget dan mulai meronta-ronta nggak mau diteruskan. Saya yang sudah tanggung begitu langsung saja turun lalu menarik kaki Dita supaya posisi pantatnya pas di sudut tempat tidur. Terlihat Tere mengikuti dan tetap memegang tangan Dita yang sudah mulai meronta dan berteriak-teriak "Jangan".
Vina menutup mulut Dita dan melumat bibirnya sembari memberi kode ke saya biar diteruskan saja. Langsung saya buka risliting celananya, dan kelihatan pahanya yang putih dan bentuk kakinya yang seksi membuat saya cepat naik. Waktu saya mau memeloroti CD-nya, Dita malah meronta-ronta sambil kakinya menendang-nendang hingga saya kesulitan.
Saya jepit kakinya dengan paha saya lalu CD-nya saya tarik paksa sampai di bawah lututnya, terus saya berdiri sedikit buat melepas CD-nya tadi. Setelah itu saya mengangkangkan pahanya sembari saya arahkan penis saya yang sudah tegang berat ke vagina Dita yang ada di sudut tempat tidur itu. Setelah kepala penis saya menyentuh mulut vaginanya, saya pegangi pinggulnya biar Dita agak diam nggak meronta-ronta supaya saya bisa menyodok dengan mantap. Gerakan pinggul Dita sudah dapat saya tahan, lalu saya cepat-cepat menyodok penis saya sekeras-kerasnya ke vaginanya.
Sesaat terlihat gerakan Dita yang berontak tertahan selama saya dorong masuk penis saya tadi sampai mentok, seret banget dan masih agak licin. Saya lihat Vina masih melumat bibir Dita sementara Tere melihat penis saya yang sudah menancap 3/4 di vagina Dita tadi. Setelah saya diamkan beberapa saat, saya tarik lagi penis saya lalu saya dorong masuk lagi sementara Dita kembali meronta-ronta menambah nikmatnya goyangan liarnya.
Lama-lama Dita mulai melemah rontanya dan mulai kedengaran desahan Dita, ternyata Vina sudah tidak melumat bibir Dita. Mendengar desahan dan rintihannya itu membuat saya semakin ganas, tangan saya mulai meraba ke atas dibalik T-shirtnya sampai menyentuh buah dadanya yang masih terbungkus bra. Lalu saya singkap bajunya ke atas, Vina membantu membukakan bra Dita, sementara Tere sudah melepaskan pegangan tangannya dan Tere mengambil guling lalu memeluk guling itu sambil menggigit bibirnya sambil terus melihat saya yang lagi "ngerjain" Dita dengan ganas.
Vina pergi ke kamar mandi, sementara saya semakin percepat gerakan saya yang semakin keras sambil saya remas-remas dan saya jilati puting buah dada Dita yang sudah merah merona serta desahan dan rintihannya yang menambah nafsu saya. Rupanya rontaan Dita yang liar membuat saya semakin cepat keluar, baru 5 menitan saya sudah nggak tahan lagi. Saya dorong keras-keras sambil saya peluk Dita sekencang-kencangnya sampai Dita nggak bisa nafas tapi masih tetap menggoyang pinggulnya
Saya pun akhirnya ejakulasi, kemudian Dita gantian mendekap saya sambil menggigit telinga saya sembari melenguh menahan kenikmatan yang baru dia rasakan. Sementara penis saya yang masih di dalam vagina Dita terasa hangat karena cairan yang keluar dari vaginanya tadi. Ternyata Dita juga orgasme. Saya terkulai lemas di samping tubuh Dita lalu Vina kembali ke tempat tidur lagi dan kami berempat pun terdiam tanpa ada yang berbicara sampai tertidur semuanya.
Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Mesum terbaru 2016, Cerita Dewasa Terbaru 2016, Dan Lain-lain.
Cerita Sex Menikmati 3 Gadis Dalam Semalam
Reviewed by Ratu Judi Online
on
07.50
Rating:

Tidak ada komentar: