Cerita Birahi Sex Dokter Caca

gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru | Cerita Birahi Sex Dokter Caca

Panggil saja namaku Caca, aku lulusan kedokteran di universitas terkenal dikotaku. Sekrang usiaku sudah 30 tahun dan aku sudah menjadi dokter dislaah satu rumah sakit terbesar dikotaku. Menurut teman-teman kerjaku, aku dikatakan cukup perfect sebagai wanita karena tinggiku 168cm, badanku langsing dan semok, dan juga yang selalu menjadi pusat perhatian teman-teman kerjaku adalah buah dadaku yang selalu bergelantungan saat aku berjalan. Karena disetiap harinya aku selalu tidak mengenakan Bra. Hal itu sudah kulakukan sejak aku SMA hingga sekarang.

Pernah sekali aku dikritik oleh seorang dokter sekerjaan denganku tentang penampilanku yang selalu seksi dan aku yang selalu tidak memakai BH, namun aku cuek saja, yang penting aku tidak memperlihatkan tubuhku secara fulgar “Pikirku dalam hati”. Berbicara soal sex, aku sudah mengenal yang namanya sex sejak aku SMA, jadi hingga sekarang aku bisa dikatakan aku ketagihan sex yang berbeda dengan wanita lainnya pada umumnya. Dan ini lah pengalaman sex-ku dengan rekan kerjaku.

Cerita Birahi Sex Dokter Caca

Cerita Sex Dokter, Cerita Mesum Dokter, Cerita Ngentot Dokter, Cerita Dewasa Dokter, Ngesex Memek Dokter


Saat itu pihak rumah sakit menugaskan aku untuk mengikuti rapat diluar kota karena dip[ikirnya aku adalah salah satu dokter baik diRS tersebut. Dari pihak RS, menugaskan Radit untuk menemaniku. Radit adalah juga seorang dokter di RS tempat kerjaku, namun beda specialist. Radit bisa dikatakan cukup ganteng dengan badannya yang gagah dan frace wajahnya yang cukup menarik. Saat dikerjaan, ketika sedang satu ruangan, aku tau kalau Radit selalu memperhatikanku, namun aku cuek dan pura-pura gak tau meski terkadang aku juga meliriknya. Jujur kuakui, kegagahan dan ketampanan Radit membuatku jatuh cinta kepadanya, namun sebagai wanita aku hanya bisa menunggu Radit duluan yang mengunggkapkan hingga sikap kita selalu biasa saja saat dikerjaan.

Sesuai dengan jadwal, aku dan Radit berangkat menuju kota tujuan dengan sopir dari kantor. Selama perjalanan kita juga mengobrol dan sering kulihat mata Radit selalu mengarah ke payudaraku yang saat itu sangat menonjol karena aku memakai baju yang sangat ketat. Aku juga tidak menggunakan BH maka dengan jelas dapat kupasktikan kalau Radit bisa melihat putting susuku yang cukup besar. Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, akhinrya kita sampai, dan kita lansgung menuju hotel tempat yang disediakan penyelenggara. Cerita Sex Dewasa

Selesai mandi dan beres-beres, Radit mengajaku untuk makan malam. Karena kamar kita bersebelahan, maka kita jalan keresto hotel bersamaan. Sampai direst, kita berbincang banyak panjang lebar dan Radit mulai menggodaku dengan pujian-pujiannya. Radit memuji kecantikan dan keseksianku malam itu, seketika hatiku merasa senang karena hal itu yang aku nanti-natikan dari Radit. Hatiku seperti disanjung oleh rayuan manja dari Radit yang melelehkan hatiku. Selesai makan, kita pun menuju kamar kami masing-masing.

Saat masuk kamar, ternyata aku lupa mengambil kunci kamarku dan aku nyelonong masuk begitu saja. Sampai didalam kamar aku langsung melucuti smeua pakaianaku karena kebiasaanku saat tidur aku selalu tidak menggunakan baju. Setelah mencopot kaos dan rok miniku, aku duduk disofa depan TV dan kakiku kutaruh diatas dengan sedikit melebar, hingga kemaluanku terpampang jelas. Mungkin karena perjalanan yang cukup melelahkan tadi ditambah tadi malam aku kurang tidur, maka aku sempat tertidur pulas dalam posisi seperti tadi.

Saat aku tertidur, Radit masuk dalam kamarku karena saat dia mengetuk pintu kamarku, aku tidak mendengar makanya dia masuk begitu saja karena dia juga melihat kunci kamarkumasih menempel dipintu. Radit terpana melihat pemandangan tubuh molek didepannya, seperti gak percaya dengan apa yang sedang dia lihat. Setelah masuk kamarku, Radit pun menguncinya dari dalam.

Sekarang Radit sudah berada dalam kamarku, denga keadaan aku masih tertidur pulas dengan posisi yang sangat merangsang kaum laki-laki yang melihatnya. Entah berapa menit atau berapa jam Radit memandangi lekuk tubuh molekku dan bagian selangkanganku yang hampir tanpa penutup lagi, karena celana dalam yang kupakai saat itu adalah model G-string, hingga setiap bagian selangkanganku bisa Radit lihat dengan jelas sekali. Saat itu aku mulai terbangun karena kurasakan ada rasa geli merambah daerah pinggiran selangkanganku, kurasakan geli-geli nikmat dan saat kubuka mataku, aku kaget karena kulihat Radit sedang menjilati pahaku.

“Heeeyy. . . Diit . . . gila kamu yaaa” marahiku namun aku tidak beneran marah karena selama tadi aku juga menikmatinya

Radit diam saja, tidak menjawab sepatah katapun namun lidahnya tetap menjilati setiap senti selangkanganku. Bahkan sejak aku bangun, jilatan Radit semakin liar dan menggairahkan yang seketika itu juga membangkitkan nafsu birahiku. Kedua tangannya memegangi kedua lututku dan diangkatnya keatas sehingga bukit vaginaku lebih menghadap keatas, pahaku dilebarkan, jadi posisi pantatku berada dibibir tempat tidur dan posisi Radit berjongkok dilantai dengan kepalanya berada dipangkal pahaku dan lidahnya dijulurkan menyapu setiap celah lipatan diselangkanganku. Saat itu celana dalamku sudah basah oleh lendirku sendiri yang tak kuraskana sudah mulai meleleh.

Ikatan tali celana dalamku dikiri dan kanan pinggang digigit dan ditarik dengan giginya hingga terpampang jelas sudah bentuk dan lekuk mem3kku di hadapan Radit yang wajahnya dekat sekali dengan v4ginaku. Kulihat Radit juga sudah sangat nafsu untuk menjilati m3mekku. Lidahnya menjalar disepanjang bibir mem3kku, digoyang-goyangkannya lidah Radit dicelah-celah lipatan vaginaku. Lidahnya dijulurkan dan digesekkan naik turun sambil sesekali menari-nari di itilku. Mendapat perlakuan yang seperti itu, aku hanya bisa menikmatnya sambil meremas-remas payudaraku sendiri dengan penuh nafsu dan memang saat itu nafsuku sudah memuncak.

Lendir yang meleleh dari dalam mem3kku semakin deras. Dengan lahapnya Radit menghisapnya tanpa merasa jijik sedikitpun. Bibir dan lidahnyanya terus mencium dan melumat habis bibir m3mekku. Bisa kurasakan hisapan Radit semakin kuat menghisap mem3kku, lidahnya menjulur masuk kedalam mem3kku dan sempat menyentuh dinding bagian dalamnya hingga saking dalamnya mulutnya menekan v4ginaku. Hidung Radit yang mancung menempel dan menekan itilku hingga aku sangat nikmat sekali merasakannya. Kudapatkan nikmat yang sangat lebih, apa lagi saat wajahnya dengan sengaja digeleng-gelengkan dengan posisi hidungnya tetap menempel di itilku dan bibirnya tetap mengulum mem3kku sambil lidahnya terus menari didalam liang vaginaku.

Tak kuasa kubendung cairan hangat yang semakin lama semakin deras meleleh membasahi mem3kku.

“Oocch. . . Diitt. . . Teruu.. . . uus. . . . Aku sampaai Diiitttt. .” desahkuku semakin keras

Kemudian kugoyang-goyangkan pantatku mengikuti irama gesekan wajah Radit yang terbenam di selangkanganku dan kurasakan cairan kental menyembur dari dalam mem3kku. Kujepit kepala Radit dengan pahaku dan tubuhku menggelinjang hebat. Kutarik nafas panjang, sambil melepas semburan terakhirku yang sejak tadi terus dihisap dan ditelan habis oleh Radit dengan rakusnya hingga habis semua cairan yang ada disekitar vaginaku.

Kulihat Radit masih dengan asyiknya menjilati memekku. Dengan lidahnya Radit menjilati semua spermaku sampai bersih, tanpa tersisa setetes pun. Setelah benar-benar bersih, Radit menaikkan jilatannya keatas menuju perutku. Lidahnya menari-nari dipusarku sambil tangannya melepas kaos yang kupakai dan kubantu Radit agar mudah melepaskannya. Dirasa kuberi lampu hijau, tangan Radit langsung meraba dan meremas kedua payudaraku. Jilatannya semakin naik menuju payudaraku.

Tanpa kuketahui, ternyata saat menjilati memekku tadi, Radit sudah melepas seluruh pakaian dan juga celananya dan celana dalamnya. Radit sangat pandai dan lincah hingga dia bisa melepas seluruh pakaiannya tanpa kuketahui. Jadi saat jilatan Radit merangkak naik keatas tubuhku, bisa kurasakan kulit tubuhnya yang halus menyentuh tubuhku. Perlahan jilatan Radit semakin naik, mulut Radit sudah sampai kepayudaraku. Dan sekarang giliran payudarakuku yang menjadi jilatannya.

Mulut Herman seperti ingin menelan habis payudaraku, dan jelas ukuran payudaraku tak muat masuk semua kemulut Radit. Namun lidahnya kini menari-nari diujung putting susuku. Jari tangan kanannya mengelus-elus selangkanganku, menggesek-gesek itilku hingga mem3kku basah lagi yang membuat nafsuku bangkit lagi. Sementara tangan kiri Radit tetap meremasi payudaraku dan tangan kanannya tetap bergerilya dikemaluanku, bibir Radit sekarang menciumi dan melumat abis bibirku.

Kubalas lumatan bibir Radit dengan penuh nafsu, kujulurkan lidahku masuk kerongga mulutnya. Radit menghisap lidahku, secara bergantian Radit juga menjulurkan lidahnya kedalam mulutku dan kubalas dengan hisapan pula, kami berpagutan penuh birahi nafsu. sekarang Radit mengambil posisi diatasku, batang k0ntolnya sudah mengarah tepat didepan lubang mem3kiku. Kurasakan sentuhan ujung k0ntol Radit dibelahan mem3kku, kepala k0ntolnya terasa keras sekali. Dengan sekali dorongan, kepala k0ntol Radit langsung menusuk lubang mem3kku. Lalu Radit menekannya kuat-kuat hingga seluruh bagian kepala k0ntolnya terbenam didalam lubang m3mekku.

Meski seluruh k0ntol Radit belum masuk, namun nbisa kurasakan getaran-getaran yang membuat otot-otot m3mekku berdenyut kencang, lendir yang membasahi m3mekku membuat batang k0ntol Radit yang lumayan besar ini mudah sekali masuk kedalam lubang m3mekku sehingga dengan sekali dorongan lagi maka seluruh k0ntol Radit pun masuk kedalam sarangnya, “Bleeeeessss. . . ..”. Begitu kurasakan k0ntol Radit menerobos masuk lubang senggamaku, kubalikkan tubuh Radit dengan posisi sekarang aku diatas tubuhnya, kududuki batang k0ntolnya yang ternyata cukup panjang itu.
Meski aku tak mengetahui berapa tepatnya panjang k0ntol Radit karena tadi memang juga tak sempat melihatnya, namun bisa kurasakan k0ntol Radit yang masuk kedalam m3mekku cukup panjang. Rasanya seakan menusuk masuk kedalam mengoyak-ngoyak rahimku. Perlahan kugoyangkan pantatku dan kuputar-putarkan, kukocok naik turun hingga k0ntol Radit setengahnya keluar masuk bermain didalam lubang mem3kku. Tangan Radit masih sempat meremasi kedua payudaraku. Sekarang giliran Radit yang gak tahan lagi dengan permainanku, bisa kulihat dari gelengan kepalanya menahan nikmat yang sebentar lagi tampaknya akan menyembur keluar. Dan ternyata benar dugaanku, Radit mendesah memberikan isyarat padaku kalau dia akan mengalami orgasme.

“Kita ke.. . luar sama-sama. . , uuuhh. . , aahh. . “ rintihku sambil mempercepat kocokan dan goyangan pantatku

“Uuu. Uucch! Oo. Oocch! Aa. Aacch!” Akupun orgasme secara bersamaan dengan Radit, bibir m3mekku berkedut hingga meremas batang k0ntol Radit yang masih berada dalam lubang senggamaku, dan aku yakin remasan bibir mem3kku itu membuat sensasi tersendiri bagi batang k0ntol Radit. Pejuh Radit dan cairan mem3kku bercampur menjadi satu membanjiri lubang memekku. Karena posisiku berada di atas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar melalui batang k0ntol Radit hingga membasahi selangkangannya, banyak sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang keluar. Kami berdua akhirnya terkulai lemas ditempat tidur, dengan posisiku tengkurap disamping Radit yang terkulai telentang memandang langit-langit kamar.

Kami berdua sempat tertidur sebentar, setelah itu kami bersama-sama mandi. Kamar mandi hotel tidak terlalu besar namun cukup bagus, ada ruangan berbentuk segi empat di dalam kamar mandi, bentuknya kira-kira seperti lemari kaca. Kami berdua masuk kedalamnya dan menyalakan shower, aku dan Radit saling bergantian menggosok tubuh kami, demikian pula waktu menyabuni tubuh kami lakukan bergantian, saling raba, saling remas, namun mengingat kami harus buru-buru menghadiri acara makan bersama, maka kami tidak meneruskan melakukan hubungan Sex kembali.

Terus terang sebenarnya waktu itu kami sudah sama-sama bernafsu kembali, namun apa boleh buat, terpaksa kami tunda. Selesai mandi, Radit bergegas kembali ke kamarnya yang terletak persis disebelah kamarku dan aku pun ikut bergegas mengenakan pakaianku, rok mini yang tadi kupakai. Aku hanya mengganti CD dan kaos saja, kaos yang hampir sama dengan yang kupakai tadi waktu berangkat, hanya yang kini kupakai warnanya merah sesuai dengan warna rok miniku. CD yang kupakai petang ini juga model G-string, namun warnanya putih.

Setelah merapikan penampilanku, kukenakan blazerku tadi. Sambil memandang wajahku di kaca, kurapikan rambutku, kusemprotkan sedikit parfum diketiakku kemudian aku keluar kamar yang hampir bersamaan waktunya dengan Herman yang juga keluar dari kamarnya, lalu kami berdua langsung berjalan menuju areal dimana diadakan acara jamuan makan malam tersebut. Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Mesum, Cerita Sex Ngentot
Cerita Birahi Sex Dokter Caca Cerita Birahi Sex Dokter Caca Reviewed by Ratu Judi Online on 07.33 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.