Cerita Birahi Sex Kisah Asmaraku

gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru | Cerita Birahi Sex Kisah Asmaraku

Benar-benar malang kisah asmaraku, selalu saja aku diselingkuhin oleh pacar-pacarku. Namun sebagai lak-laki yang berwajah cukup ganteng, kubiarkan saja semuanya berlalu, toh aku juga sudah menikmati tubuhnya. Keadaan itu lah yang membuatku sekarang selalu menganggap remeh wanita. Aku gak mau berhubungan serius, karena yang aku pikirkan hanya sex sex dan sex. Aku tak mau pikir dalam lagi, toh para cewek penggantiku jauh lebih dari yang sebelumnya. Entottannya pun lebih nikmat dan lebih menggairahkan. Sampai sekrang aku masih gonta-ganti cewek sampai aku dijuluki playboy oleh teman-temanku.

Naah kisahku ini juga bisa dibilang sedikit beruntung, karena aku mendapatkan seorang wanita disaat yang tak kuduga sama sekali dan tanpa kurencanakan. Malam itu aku lagi nongkrong, naaah dari jauh kuliha ada seorang wanita yang lagi berantem dengan seorang laki-laki. Kuamati terus menerus dan ternyata aku kenal dengan wanita tersebut. Sebut saja namanya Fenny. Terus kuamati yang semakin lama bertengkarnya semakin seru yang pada akhirnya Fenny pergi meninggalkan laki-laki yang kukira itu adlaah pacarnya.

Cerita Birahi Sex Kisah Asmaraku

Mengetahui Fenny sudha pergi, langsung saja kuikuti dia. Sedikit gambaran tentang Fenny, dia adalah gadis yang amsih muda, usianya masih sekitar 22 tahunan. Dia sangat cantik dan wajahnya sangat menawan. Saat itu ternyata Fenny pergi meninggalkan pacarnya karena dia memutuskannya. Dan aku yang sudah mengikutinya pun ingin membuat hatinya tenang dan nyaman. Setelah Fenny duduk dipinggiran taman, kuhampiri dia,

“Kenapa Fenn??” tanyaku

“Lagi marahan aja” jawabnya singkat

“Waduhh...gawat nih” ujarku

“Biarin saja” balasnya singkat

“Kalo boelh tau emnagnya kenapa Fenn??” tanyaku

“Dia selingkuh dengan temanku sendiri, namun dia tidak mau ngaku” sahutnya

“Perang donk???” tanyaku

“Aku marah banbget, tapi eh dia malah lebih galak” balasnya

“Yaaa dibalas donk. Laki-laki seperti itu jangan didiemin aja” kataku memanasi Fenny

“Terus gimana caranya?” Tanya Fenny dengan lugunya

“Balas saja dengan kamu selingkuh juga” Jawabku asal ngomong

“Beneran begitu caranya???” kata Fenny semkain penasaran

“Yaaiya donk, jadi cewek jangan mau dibohongin, cowok tu kebanyakan selalu begitu” ucapku terus memanasi Fenny

“Lhooohh...mas sendiri kan cowok” kata Fenny

“Makanya aku tak percaya sama cowok. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Hahaha.” Ujarku sambil ketawa yang akhinrya membuat Fenny ikut tertawa.

Kemudian kuambil rokok dan menyalakannya. Lalu Fenny meminta satu batangt rokokku. Kulihat sambil merokok, Fenny nampak lebih santai dan tenang, yang tanpa disadarinya kakinya telah nemplok di dashboardku. Sempet aku ingin marah karena ketidak sopanannya, namun gak jadi, pahanya yang putih mulus terpampang jelas didepan mataku, membuat rasa marahku seketika itu juga hilang. Cerita Sex Dewasa

Sesudah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Fenny gak sadar, Fenny memejamkan mata, menikmati hisapan rokok dan asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Wanita ini benar-benar sangat cantik. Rambutnya hitam panjang. Tubuhnya langsing dan sangat indah. Dari kaos pendek yang dipakainya, aku dapat melihat perutnya sangat putih sekali dan sangat mulus. Dadanya mengembang sempurna, tegak, padat dan berisi. Tanpa kusadari juga k0ntolku mulai bereaksi. Kunyalakan tape mobilku dan Fenny memandangiku saat sebuah lagu romantis dia dengar.

“Mas, setelah ini mau kemana?” tanya Fenny

“Pulang. Lha emang mau kemana lagi Fenn??” tanyaku balik

“Kepantai saja yok mas, aku suntuk banget nih” Ajak Fenny menghembuskan asap rokok dari mulutnya

“Mau ngapain Fenn???” tanyaku

“Lihat laut ams, dengerin deru ombak, ngapain aja deh pokoknya. Aku males pulang soalnya. Malah jadi keinget Bonis dan masalah yang tadi terus malahan, kalau aku sendirian” balas Fenny

“Bonis???” tanyaku

“Iyha dia pacarku yang tadi mas” jawab Fenny

“Oooohhhh. Tapi tadi katanya kamu ngantuk?” ujarku

“Ngantuknya sudah terbang bersama asap mas” jawabnyanya dan tubuhnya sambil mendoyong ketubuhku, melingkarkan lengannya kebahuku, dadanya menempel ditangan kiriku hangat.

“Bolehlah.” Balasku sambil tersenyum

Sesudah kupikir kalo besok aku gak kekantor pagi-pagi, jadi setelah mengantar materi yang kudapat kepada rekanku yang akan membuat beritanya, aku dan Fenny menuju arah pantai utara. Setelah sampai, kuparkirkan mobilku dipinggiran pantai. Sejenak kami terdiam, mendengarkan deru ombak, begitu istilah Fenny tadi. Sampai setengah jam berselang kami masih saling diam. Tapi duduk kami semkain lama semakin mepet, sehingga aku dapat merasakan betapa lembutnya tubuh Fenny yang nempel ditubuhku. Tiba-tiba Fenny mencium pipiku,

“Makasih ya mas Angga” ucap Fenny

“Makasih untuk apa Fenn????” tanyaku balik

“Makasih karena sudah mau menemani Fenny dan membuat Fenny tenang dan nyaman begini” balas Fenny

Aku diam tak menjawab, namun aku menatap wajahnyanya dan Fenny-pun juga menatapku yang perlahan menunduk. Kunikmati kecantikan wajahnya. Tanpa kusadari kupegang wajahnya, dengan sangat pelan-pelan lalu kudekatkan wajahku kewajahnya, kucium bibirnya yang tipis, kemudian kutarik lagi wajahku agak menjauh. Kurasakan hatiku bergetar, bibirku pun kurasakan geetaran, begitu juga dengan bibir Fenny. Lalu aku tersenyum dan Fenny juga tersenyum.

Sejenak kami berpandangan dnegan saling senyum sebelum akhirnya kami berciuman kembali. Ketika akan merebahkannya, setir mobil menghalangi gerakan kami. Kemudian kami berduapun pindah kebangku tengah. Kucium keningnya terlebih dahulu, lalu kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, kemudian bibirnya. Fenny terpejam dan kudengar nafasnya mulai memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Tanganku memegang buah dadanya, meremasinya dari balik kaos tipis dan BH-nya.

Dengan masih berciuman, perlahan aku mulai membuka kaos Fenny dan dengan mudahnya kaosnya sudah kubuka. Lalu kuarahkan mulutku kelehernya yang jenjang, kepundaknya, kemudian turun kepayudaranya yang sangat indah, besar, montok, kencang, dengan puting yang memerah. Kemudian tanganku membuka pengait BH puithnya lalu kumainkan lidahku diputing susunya yang sudah mulai mengeras. Bergantian dari yang kiri kemudian yang kanan.

“Mas Angga...Aaaahhh...Kamu tau saja kelemahanku, aku paling gak nahan kalo dijilat putting susuku...Aaahh…” desah Fenny

Mendengar desahan Fenny, aku pun semakin asyik mencumbu dan menjilati putting susu, kemudian turun keperutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka rok mininya. Dan sekarang terpampanglah jelas tubuh bugil Fenny. CD-nya yang berwarna putih transparan itu, menerawangkan jembut halus yang ada disekitar mem3knya. Kuciumi daerah hitam itu. Aku berhenti, kemudian kutanya Fenny,

“Fenny sudah pernah dijilatin mem3knya belom???” tanyaku

“Belom...kenapa mas??” tanya Fenny balik

“Mau nyoba kujilatin gak???” ujarku

Fenny tak menjawabnya dan dia hanya mengangguk saja. Tanpa menunggu lama lagi, langsung saja kubuka CD-nya dan mengarahkan mulutku kev4gina Fenny yang jembutnya sangat lebat, itilnya yang memerah dengan bau yang sangat khas. Kujulurkan ujung lidahku kemudian kujilat dengan lembut itilnya. Setelah kujilati itilnya, beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Fenny,

“Ssstt... Aaaahhhh...” Aku masih terus menjilati itilnya yang sekarang sudah mengeras

“Aaaggghhhh...Mas Angga.. .Gila nikmat banget maasss...Aku baru ngerasain nikmat yang kayak gini...Aaaahhhh...Aku gak tahan maassss...Sudah...Aaahhh” Fenny terus mendesah keenakan

Kemudian tiba-tiba Fenny menarik kepalaku dan dengan senyumnya yang sangat manis dia memandangku. Tanpa kuduga Fenny mendorong tubuhku untuk bersandar kebangku dan dengan cepat tangannya membuka sabuk yang masih kupakai, kemudian membuka pengait celanaku. Tangannya menggapai k0ntolku yang sudah tegang, keras dan membesar dari tadi. Kemudian Fenny memasukkan k0ntolku yang ukurannya cukup besar dan melengkung kedalam mulutnya.

“Aaaahhhh...” desahku

Kurasakan kehangatan lidah Fenny dalam mulutnya. Namun karena dia mungkin belum biasa, sesekali giginya menyentuh k0ntolku.

“Aduuuh Feenn, jangan kena gigi donk...Sakit Feenn” ujarku

Kulihat wajahnya, lidahnya sedang sibuk menjilati kepala k0ntolku yang keras, Fenny jilati melingkar, kekiri, kekanan, kemudian dengan perlahan dia tekan kepalanya kearahku berusaha memasukkan k0ntolku sedalam mungkin kedalam mulutnya. Namun k0ntolku hanya bisa masuk seperempatnya saja yang berhasil masuk dan terbenam dalam mulutnya.

“Oooohhkkk..., Aduh mas Angga, cuma bisa masuk seperempatnya saja” ujar Fenny

“Yaudah Fenn, sudah jangan dipaksaain, nanti kamu malah tersedak” balasku

Kemudian kutarik tubuh Fenny dan kurebahkan tubuhnya. Kemudian Fenny membuka pahanya lebar-lebar dan samar-samar kulihat v4ginanya sudah mulai basah. Kemudian kupegang k0ntolku dan kuarahkan kev4ginanya. Kurasakan kepala k0ntolku mulai masuk perlahan, kutekan lagi agak perlahan, kurasakan sulitnya k0ntolku menembus v4ginanya. Kudorong lagi perlahan, kuperhatikan wajah Fenny dengan matanya yang tertutup rapat, dengan sambil dia menggigit bibirnya sendiri, kemudian mendesah.

“Sssstttt...Aaaaahh...Mas Angga...pelan-pelan ya masukkinnya...udah kerasa perih nih” pinta Fenny

Dengan perlahan namun pasti kudesak terus k0ntolku masuk kedalam v4gina Fenny, aku berusaha untuk sangat hati-hati sekali memasukkan k0ntolku. Tapi lama kelamaan aku sudah gak sabar, dan suatu saat aku kelepasan, kudorong k0ntolku agak keras. Terdengar suara aneh. Kemudian kulihat kearah k0ntolku dan mem3k Fenny, nampak kulihat k0ntolku baru setengahnya masuk terbenam kedalam v4ginanya. Fenny tersentak kaget.

“Aduh mas Angga, suara apaan itu??” tanya Fenny

“Gak apa-apa kok, sakit gak Fenn???” tanyaku balik

“Sedikit mas...” balasnya

“Tahan ya Fen.., sebentar lagi masuk kok...” ujarku

Kurasakan v4gina Fenny sudah mulai basah dan agak hangat. Ini menandakan bahwa pejuh dalam m3mek Fenny sudah mulai keluar dan siap untuk penetrasi selanjutnya. Akhirnya kudesakkan k0ntolku dengan cepat dan tiba-tiba agar Fenny gak sempat merasakan sakit dan ternyata usahaku berhasil, kulihat wajah Fenny seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, matanya merem melek dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara.

“Ssshh...Ssshhhhh...Aaahhhh...”

Lidahnya terkadang menjulur keluar membasahi bibirnya yang tipis dan snagat sensual itu. Aku pun merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kutekan lagi k0ntolku, dan aku merasakan ujung k0ntolku ada yang mengganjal, kulihat k0ntolku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam vagina Fenny. Kucoba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok. K0ntolku hanya bisa masuk 3/4 lebih sedikit kedalam v4gina Fenny dan Fenny-pun juga merasakannya.

“Aduuuhhuh mas Angga, k0ntol mas sudah mentok, jangan dipaksain lagi, perutku sudah kerasa agak negh niiiih, tapi nikmat banget..., Ooouuuhhhh...k0ntolmu gede banget sih mas” celoteh Fenny

Tanpa kupedulikan ocehan Fenny, aku mulai memaju-mundurkan pantatku, sesekali kuputar goyanganku kekiri, kekanan, memutar, kemduian kembali kedepan kebelakang, keatas dan kebawah. Kurasakan betapa nikmatnya v4gina Fenny, ternyata mem3k Fenny masih sempit dan peret, meskipun bukan perawan. Mungkin juga karena k0ntolku yang menurut Fenny besar, panjang, keras dan kekar. Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti dan Fenny-pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang kekiri, Fenny goyang kekanan, bila kutekan pantatku Fenny-pun menekan pantatnya.

Semua kulakukan dengan hati-hati, karena aku sadar betapa besar k0ntolku untuk ukuran m3mek Fenny yang sempit, aku gak mau membuat Fenny menderita kesakitan. Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Sesekali kurasakan jari jemari Fenny merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat. Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada taranya saat itu. Aku terus menggoyang pantatku kedepan kebelakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat.

“Aaaahhhh mas Angga...agak cepet lagi goyangnya...aku kayaknya udah mau sampai nih…” ujar Fenny

Fenny mengangkat kakinya tinggi, melingkar dipinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat, semakin erat, dan semakin erat. Tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingaku sebelah kanan, kemudian kudengar jeritan dan lenguhan panjang keluar dari mulutnya memanggil namaku.

“Mas Angga...Aaagghhhh...Mmmhhhhh...Aaaahh...Ooouuhh” Fenny kelojotan dan kurasakan v4ginanya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit k0ntolku.

“Aaahh...Gila...Ini sangat nikmat sekali” teriakku

Baru kurasakan sekali ini vagina seorang cewek bisa menjepit k0ntolku seperti ini. Tak lama kemudian kurasakan aku sudah gak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih cepat lagi keatas kebawah dan tubuhku mengejang.

“Mas Angga...Cabut mas...keluarin diluar” pinta Fenny

Dengan cepat kucabut k0ntolku lalu setengah menit kemudian kurasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, aku menjerit tak tertahankan

“Aaaggghhhh...Ooouuhh” erangku

“Ngghh...Ngghh..”

Kupegang k0ntolku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya pejuhku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari k0ntolku. “Crootth...Crootthh...Crothh...Croootthh” sebagian menyemprot wajah Fenny dan sebagian lagi ketoketnya, kedadanya, terakhir keperut dan pusarnya. Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan.

“Mas Angga...nikmat banget main sama kamu mas, rasanya beda sama kalo saya gituan sama Bonis. Enakan sama kamu. Kalau sama Bonis, aku gak pernah sampai orgasme, namun baru sekali disetubuhi kamu, aku bisa sampai, barang kali karena k0ntolmu yang gede banget ya mas?” Kata Fenny sambil membelai batang k0ntolku yang masih tegang, tapi tidak sekeras tadi.

“Aku gak bakal lupa deh sama malam ini, akan kuinget terus kejadian malem ini, jadi kenangan manisku” ujar Fenny

“Iya Fenn aku juga, aku gak bakal lupain ini” Aku hanya tersenyum dengan lelah

Setelah itu Kami pun pulang menuju kostku, sampai dikost kami kembali memadu kasih. Setelah pagi, baru kuantarkan Fenny pulang. Dan berjanji untuk bertemu lagi lain waktu. Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Mesum, Cerita Sex Ngentot