gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
![]() |
Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot |
Nama saya Hendy. Saya adalah seorang mahasiwa semester 5 di sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Jakarta. Postur tubuh saya tergolong biasa saja, dengan tinggi 174 cm dan berat 64 kg. Namun karena saya ramah, lumayan pintar, serta lumayan kaya maka saya cukup terkenal di kalangan adik maupun kakak kelas jurusan.
Pagi itu, jam di tangan saya menunjukkan pukul 08.07. Dengan tergesa-gesa saya memarkir mobil saya di parkiran kampus. “Sial, kalau saja tadi malam aku tidak menonton pertandingan bola pasti aku tidak akan telat”, gumam saya dalam hati sambil setengah berlari menuju ruang kuliah.
“Kalau saja pagi ini bukan Pak Rudi yang mengajar, tentu saja saya masih berjalan santai menuju ruang kuliah. Ya, Pak Rudi adalah dosen memang sangat keras dalam urusan disiplin, terlambat sepuluh menit saja pasti pintu ruangan kuliah akan langsung dikuncinya. Kesempatan “titip absen” pun nyaris tidak ada karena ia hampir selalu mengecek daftar peserta hadir. Parahnya lagi, kehadiran minimal 90% adalah salah satu syarat untuk dapat lulus dari mata kuliah ajarannya.”
Karena melamun, tanpa sadar saya sudah berada di gedung kuliah. Ruangan saya berada di lantai 6, sedangkan pintu lift yang sedari tadi kutunggu tak kunjung terbuka juga. Tiba-tiba dari belakang terdengar suara merdu menyapa saya.
“Hai Hendy..!”
Saya pun menoleh, ternyata yang menyapa saya adalah adik angkatan saya yang bernama Dewi.
“Hai juga” jawabku sambil lalu karena masih dalam keadaan panik.
“Kerah baju kamu terlipat tuh” kata Dewi.
Saya lalu membenarkan posisi kerah kemeja putih saya juga tak lupa mengecek kerapihan celana jeans yang saya kenakan.
“Udah, udah rapi kok. Hmm, pasti lagi buru-buru ya?” kata Dewi lagi.
“Iya nih, biasa Pak Rudi” jawabku.
“Mmh” Dewi hanya menggumam.
Setelah pintu lift terbuka saya pun masuk ke dalam lift. Ternyata Dewi juga masuk ke dalam lift yang sama. Didalam lift suasananya cukup sunyi karena hanya ada kami berdua, mata saya iseng memandangi tubuh Dewi. Ternyata hari itu ia tampil sangat cantik. Tubuhnya putih dan mulus, tinggi badannya sekitar 167 cm. Tubuh indah itu dibalut baju kaos putih ketat, memperlihatkan bra berwarna hitam menerawang dari balik kaosnya.
Sepertinya ukuran payudaranya cukup besar, mungkin 34D. Ia juga mengenakan celana jeans yang cukup ketat. Rambutnya yang lurus sebahu terurai dengan indahnya. Wangi parfumnya memenuhi udara dalam lift. Hmm, pantas saja Dewi sangat diincar oleh semua cowok di jurusanku, pikirku. Karena selain ia cantik, tubuhnya juga sangat proporsional. Selain itu prestasi akademiknya juga cukup cemerlang.
Namun jujur saya hanya menganggap Dewi sebagai teman saja. Mungkin itu karena saya baru saja putus dengan pacar saya dengan cara yang kurang baik, sehingga saya masih enggan untuk mencari pacar baru.
Tiba- tiba pintu lift terbuka di lantai 4. Dewi turun sambil menyunggingkan senyumnya kepada saya. Saya pun membalas senyumannya. Melalui pintu lift yang sedang menutup saya sempat melihat Dewi masuk ke sebuah ruang studio di lantai 4 tersebut. Ruang tersebut memang tersedia bagi siapa saja mahasiwa yang ingin menggunakannya, AC didalamnya dingin dan pada jam pagi seperti ini biasanya kosong. Saya juga sering tidur didalam ruangan itu sehabis makan siang, abisnya sofa disana empuk dan enak sih. Hehehe…
Setelah itu lift pun tertutup dan membawa saya ke lantai 6, tempat ruang kuliah saya berada. Segera setelah sampai di pintu depan ruangan, saya tercengang karena disana tertempel pengumuman singkat yang berbunyi “kuliah Pak Rudi ditunda sampai jam 12. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ttd: Tata Usaha Departemen”
Sialan, kataku dalam hati. Jujur saja kalau pulang lagi ke kostan saya malas, karena takut tergoda akan melanjutkan tidur kembali. Bingung ingin melakukan apa selagi menunggu, saya tiba-tiba saja teringat dengan Dewi. Bermaksud ingin membunuh waktu dengan ngobrol dengannya, saya pun bergegas turun ke lantai 4 sambil berharap kalau Dewi masih ada disana.
Sesampainya di lantai 4 ruang studio, saya tidak tahu apa Dewi masih ada disana atau tidak, karena ruangan itu jendelanya gelap dan tertutup tirai. Saya pun membuka pintu, lalu masuk kedalamnya. Ternyata disana ada Dewi yang sedang duduk disalah satu sofa di depan meja ketik menoleh ke arahku, tersenyum dan bertanya
“Hai Hendy, ngga jadi kuliah?”
“Kuliahnya diundur” jawabku singkat.
Ia pun kembali melanjutkan mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Saya memandang berkeliling, ternyata ruangan studio selebar 4X5 meter itu kosong, hanya ada suara saya, suara Dewi, dan suara AC yang bekerja. Secara tidak sadar saya mengunci pintu, mungkin karena ingin berduaan aja dengan Dewi. Maklum, namanya juga cowo, huehehe…
Penasaran, saya segera mendekati Dewi.
“Hi Dewi, lagi ngapain sendirian disini?”
“Oh, ini lagi ngerjain tugas. Abis di himpunan rame banget sih, jadi ga bisa konsentrasi. Eh, kebetulan ada kamu, udah pernah ngambil kuliah ini kan?” Tanya Dewi sambil memperlihatkan tugas di layar laptopnya.
Saya mengangguk singkat.
“Bisa ajarin Dewi ngga caranya, Dewi dari tadi gak ketemu cara ngerjainnya nih?” pinta Dewi.
Saya pun segera mengambil tempat duduk disebelahnya, sambil mengajarinya cara mengerjakan tugas tersebut. Daripada saya bengong, pikirku. Mulanya saat kuajari ia belum terlalu mengerti, namun setelah beberapa lama ia segera paham dan tak lama berselang tugasnya pun sudah selesai.
“Wah, selesai juga. Ternyata gak begitu susah ya. Makasih banget ya Hendy, udah ngerepotin kamu.” Kata Dewi ramah, sembari menutup laptopnya dan memasukkannya ke dalam tas.
“Apa sih yang ngga buat cewe tercantik di jurusan ini” kata saya sekedar iseng menggoda.
Dewi pun malu bercampur gemas mendengar perkataanku, dan secara tiba-tiba ia berdiri sambil berusaha menggelitiki pinggangku. Saya yang refleksnya memang sudah terlatih dari olahraga karate yang saya tekuni selama ini pun dapat menghindar, dan secara tidak sengaja tubuhnya malah kehilangan keseimbangan dan pahanya mendarat menduduki paha saya yang masih duduk. Secara tidak sengaja tangan kanannya yang tadinya ingin menggelitikiku menyentuh kemaluanku. Spontan, adik kecilku pun bangun.
“Iih, Hendy kok itunya tegang sih?” kata Dewi sambil membenarkan posisi tangannya.
“Sori ya” kata saya lirih.
Kami pun jadi salah tingkah, selama beberapa saat kami hanya saling bertatapan mata sambil ia tetap duduk di pangkuanku. Melihat mukanya yang cantik, bibirnya yang dipoles lip gloss berwarna pink, serta matanya yang bulat indah membuatku benar-benar menyadari kecantikannya. Ia pun hanya terus menatap dan tersenyum kearahku. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba kami sudah saling berciuman mulut. Ternyata ia seorang pencium yang hebat, saya yang sudah berpengalamanpun dibuat kewalahan olehnya. Tubuhnya yang wangi semakin membuat saya horny dan ingin menyetubuhinya.
Seolah mengetahui keinginanku, Dewi pun merubah posisi duduknya sehingga ia duduk di atas paha saya dengan posisi berhadapan, daerah vaginanya yang masih ditutupi oleh celana jenas menekan penis yang juga masih berada didalam celana saya. Payudaranya yang hanya berjarak 10cm dari wajahku seakan menantang untuk dicium. Kami berciuman kembali sambil tanganku melingkar di punggungnya dan memeluknya erat sekali sehingga tonjolan dibalik kaos ketatnya menekan dada saya yang bidang.
“mmhh.. mmmhh..” hanya suara itu yang dapat keluar dari bibir kami yang saling beradu.
Puas berciuman, saya mengangkat tubuh Dewi sampai ia berdiri dan menekankan tubuhnya ke dinding yang ada dibelakangnya. Saya pun menciumi bibir dan lehernya, sambil meremas-remas gundukan payudaranya yang terasa padat, hangat, serta memenuhi tanganku.
“Aaah, Hendy…” Erangannya yang manja semakin membuat saya bergairah. Saya buka kaos serta branya sehingga Dewi pun sekarang telanjang dada. Saya pun terbelalak melihat kecantikan payudaranya. Besar, putih, harum, serta putingnya yang berwarna pink itu terlihat sedikit menegang.
“Hendy…” katanya sambil menekan kepalsaya kearah payudaranya.
Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Tangan saya pun meremas, menjilat, dan mencium kedua payudaranya. Kadang bibirku mengisap puting payudaranya. Kadang bongkahan payudaranya kumasukkan sebesar mungkin kedalam mulutku seolah saya ingin menelannya, dan perlakuan saya itu membuat badan Dewi menggelinjang.
“Aaahh… SShhh…” saya mendongak keatas dan melihat Dewi sedang menutup matanya sambil bibirnya mengeluarkan desahan menikmati permainan bibirku di payudaranya. Seksi sekali dia saat itu. Putingnya makin mengeras menandakan ia semakin bernafsu akan “pekerjaanku” di dadanya.
Puas menyusu, saya pun menurunkan ciuman kearah pusarnya yang ternyata ditindik itu. Lalu ciuman saya makin mengalir turun kebawah ke arah selangkangannya. Saya pun membuka jeansnya, terlihatlah celana dalam berwarna hitam yang semi transparan itu, namun itu tak cukup untuk menyembunyikan gundukan vaginanya yang begitu gemuk dari pandanganku. Saya pun mendekatkan hidungku ke arah vaginanya, tercium wangi khas yang sangat harum. Ternyata Dewi sangat pintar dalam menjaga bagian kewanitaannya itu. Sungguh beruntung diriku dapat merasakannya.
Saya pun mulai menyentuh bagian depan celana dalamnya itu. Basah. Ternyata Dewi memang sudah horny karena servisku. Jujur saja saya merasa deg-degan karena selama ini saya belum pernah melakukan seks dengan mantan-mantan pacar saya, paling hanya sampai berciuman. Jadi ini boleh dibilang pengalaman pertama saya. Dengan sedikit ragu-ragu saya menciumi dan menjilati celana dalamnya yang basah tersebut.
“Mmhhh… Ooggghh…” Dewi mengerang menikmati jilatanku.
Ternyata rasa cairan kewanitaan Dewi gurih, sedikit asin namun enak menurutku. Setelah beberapa lama menjilati, ternyata cairan kewanitaannya makin banyak meleleh.
“Buka aja celana dalamku” kata Dewi.
Mendengar ucapan Dewi tersebut saya pun menurunkan celana dalamnya sehingga sekarang Dewi benar-benar bugil, sedangkan saya masih berpakaian lengkap. Benar-benar pemandangan yang indah. Vaginanya terpampang jelas di depan mata saya, berwarna pink kecoklatan dengan bibirnya yang masih rapat. Bentuknya pun indah sekali dengan bulunya yang telah dicukur habis secara rapi. Bagai orang kelaparan, saya pun segera melahap vaginanya, menjilati bibir vaginanya sambil sesekali menusukkan jari tengah dan jari telunjukku ke dalamnya.
Berhasil..! Saya menemukan G-Spotnya dan terus memainkannya. setelah itu Dewi terus menggelinjang, badannya mulai berkeringat seakan tidak menghiraukan dinginnya AC di ruangan ini.
“Emmh, terus Hen” kata Dewi dengan mata terpejam.
“OOuucchh…” Rintih Dewi di telinga saya sambil matanya berkerjap-kerjap merasakan nikmat yang menjalar di tubuhnya.
”Ssshhh…Ahhh”, balasku merasakan nikmatnya vagina Dewi yang makin basah.
Sambil terus meremas dada besarnya yang mulus, adegan menjilat itu berlangsung selama beberapa menit. Tangannya terus mendorong kepala saya, seolah menginginkanku untuk menjilati vaginanya secara lebih intens. Pahanya yang putih pun tak hentinya menekan kepalsaya. Tak lama kemudian,
“Uuuhhh.. Dewi mau ke…luu…aaarr…”
Seiring erangannya tiba-tiba cairan dari vaginanya keluar dengan deras membanjiri mulut saya, lebih kental dari sebelumnya, namun terasa lebih gurih dan hangat. Saya pun tidak menyia-nyiakannya dan langsung meminumnya sampai habis.
“Slruuppp…” suaranya terdengar nyaring di ruangan tersebut.
Bersambung ke Part 2 => Klik disini untuk Melanjutkan: Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot (Part 2)
Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Mesum terbaru 2016, Cerita Dewasa Terbaru 2016, Dan Lain-lain.
Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot (Part 1)
Reviewed by Ratu Judi Online
on
04.18
Rating:

Tidak ada komentar: