gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
Cerita Seks Terbaru Astuti Sang Wanita Berjilbab Part 1 - Astuti adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 31 tahun. Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Hakim, wanita ini telah dikaruniai dua anak yang masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di lingkungan tempat tinggal mereka. Demikian juga dengan suaminya.
Jilbab lebar serta jubah panjang dan kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya, sehingga mengesankan kealiman Astuti. Sore ini, ibu muda yang alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan sekantor suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab lebarnya serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib.
Dengan jilbab putih yang lebar serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Astuti menemui tamu suaminya itu bernama Irham. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis. Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Irham. Sebetulnya Astuti kurang menyukai laki-laki bernama Irham itu, karena matanya yang jelalatan kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Irham datang bertamu.
Namun kali ini, Astuti harus menemuinya karena Irham ini adalah rekan suaminya, terpaksa Astuti bersikap ramah kepadanya. Memang tidak mungkin untuk menyuruh Irham kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini. Akhirnya Astuti mempersilahkan Irham menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Astuti memang sangat sepi.
Selain suaminya yang tidak ada di rumah, kedua anaknya pun sedang ngaji dan baru pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Astuti tengah menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di ruang tamu.Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minuman tamu suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki tamu suaminya yang semula menunggu di ruang tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Astuti.
Astuti terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. Wanita berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah Irham tamu suaminya yang tengah dibikinkan minuman olehnya. Astuti berupaya meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi wanita yang halus ini.Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Astuti.
“Maaf, Mbak Astuti. Mbak Astuti begitu cantik dan menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini”. desis Irham dalam membuat Astuti tak berkutik.
Kilatan belati yang dibawa Irham membuat wajah wanita berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Astuti melihat pisau belati yang terlihat sangat tajam sehingga membuat wanita ini lemas ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika dia merasakan kedua tangan Irham itu menyusup ke balik jilbab lebarnya meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan….. Lantas salah satu tangan Irham lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya.
“Jangaan.. dik Irham..” desah Astuti dengan gemetaran.
Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 31 tahun ini. Astuti menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. dik Irham..sebentar lagi anak-anakku pulang..” desah Astuti masih dengan wajah ketakutan dan gelisah.
Irham terpengaruh dengan kata-kata Astuti, diliriknya jam dinding yang terdapat di dalam dapur tersebut dan memang selama sering bertamu di rumah ini Irham mengetahui tak lama lagi kedua anak wanita yang hendak diperkosanya itu pulang dari kegiatan mengaji. Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum kemudian, Irham berlutut di belakang Astuti.
Astuti menggigil dengan tubuh mengejang ketika kemudian wanita kader ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas tanpa diduganya, Irham menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang.
Sementara Irham justru merasa takjub melihat istri rekan sekantornya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya begitu menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Mas Hakim yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat kini ditelanjanginya. Pertama kali Irham melihat Astuti, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih keturunan ningrat ini walaupun sebenarnya Irham juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Astuti wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Astuti adalah istri temannya.
Tetapi seringkalinya mereka bertemu membuat Irham semakin terpikat dengan kecantikan istri mas Hakim ini, bahkan walaupun Astuti memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Irham dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan pantatnya yang bulat indah bahenol. Muka Astuti merah padam ketika diliriknya, mata Irham masih melotot melihat tubuh Astuti yang setengah telanjang.
Celana dalam dan rok dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Irham, sehingga wanita alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Irham.Belahan pantat Astuti yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat Mufida terlihat kemaluan wanita istri rekannya yang sangat menggiurkan.
“Mbak Astuti..Kakimu direnggangkan dong. Aku ingin melihat Vaginamu kata Irham masih sambil jongkok seraya menahan birahinya karena melihat bagian kehormatan istri rekannya yang cantik ini. Wanita itu menyerah total, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Irham kagum melihat kemaluan Astuti yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Jangaan..diik..hentikaaan…anak-anaku sebentar lagi pulang ” pinta Astuti dengan suara bergetar menahan malu. Namun Irham seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Astuti dan lidahnya mulai menyentuh anusnya.
Astuti menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya Oh dik jajajangan…. Dengan bernafsu Irham menguakkan bibir kemaluan Astuti yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita ini mengejang lebih hebat lagi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya.
Semakin lama wanita berjilbab berusia 31 tahun ini tak kuasa menahan erangannya Oh yeah…Aaaagggh !, ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya. dan menit-menit selanjutnya Astuti semakin mengerang berkelojotan oleh kenikmatan birahi ketika Hendra seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Astuti belum pernah diperlakukan seperti ini walaupun oleh mas Hakim suaminya.
“Hmmm…, Vaginamu enak…. Mbak Astuti….” kata Irham sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri rekannya ini,dan tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Astuti sambil berbisik ketelinga ibu muda itu..
”Mbak saya entotin ya, saya mau mbak merasakan hangatnya penisku”
“Aihhhh…eungghhhh….jangan..ampun” Astuti mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar,panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang. Tubuh wanita berjilbab berdarah ningrat itu mengejang antara rasa marah bercampur nikmat Astuti meronta lemah disertai desahannya. Dengan buas Irham menghujamkan batang penisnya
“Mmmfff..oh oh. enak juga ngentot sama Mbak.." tanpa melepas bajunya ibu muda itu. Irham menyetubuhi istri sahabatnya dari arah belakang, Irham sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah menghentakan penis besarnya.
Astuti dapat merasakan penis Irham yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Astuti, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita kader salah satu partai yang alim ini menggigit bibirnya disertai desahan nikmatnya. Astuti tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah nikmat, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu memilin-milin puting susunya yang peka..
“Ayo Mbak Astuti….ahhhh…jangan bohongi dirimu sendiri…nikmati…ahh….nikmati saja….” Irham terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina ibu muda yang alim ini. Astuti menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa malu. Tapi ia tak mampu. Astuti mendesah nikmat dan tanpa sadar ia meracau
“Oh besar sekali punyamu dik Irham…sakiiiit Oooh ampuuun… yeah ampuuun dik”. Irham dengan gencar mengocok penisnya didalam vagina yang mulai basah sambil berbisik pada ibu muda itu.
“Mana yang enak penisku dengan punya mas Hakim mbak”, Astuti mulai meracau kembali seraya mengerang..
”ooooh enak punyamu dik, besar dan panjang aduh dik ngilu oh mmmf Aaaagghh….” dan akhirnya wanita cantik ini menjerit kecil saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 6 tahun dia telah menjalani pernikahan dengan mas Hakim belum pernah Astuti mendapatkan orgasme sedahsyat ini.
Tubuh Astuti langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi akan sampai ke puncak. Irham masih terus mengaduk vaginanya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang Irham menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini.Kedua tangannya mencengkeram payudara Astuti yang padat dan montok dengan kuat diremasnya.
Astuti yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam vaginanya disembur cairan hangat mani dari penis Irham yang terasa banyak membanjiri liangnya. Astuti kembali merintih mirip suara anak kucing, saat dengan perlahan Irham menarik keluar penisnya yang lunglai. Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita ini. Astuti tersadar dan terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur.
“Sudah, Mbak Astuti nggak usah nangis! toh mbak Astuti ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau tidak mau nama baik suamimu tercemar dengan perselingkuhan kita !!” kata kata Irham dengan nada tekanan keras sambil membenahi celananya.
Astuti diam saja, harga dirinya sebagai seorang istri dan wanita hancur. Wanita itu baru merapikan pakaiannya yang awut-awutan ketika, dilihatnya Irham telah pergi dari dapur dan beberapa saat kemudian tanpa berpamitan, terdengar suara mobil Irham berlalu meninggalkan halaman rumahnya. Mufida terisak menyesali nasib yang menimpanya,namun dia juga merasa malu betapa dia ikut menikmati juga ketika tamu suaminya itu menyetubuhinya sambil berdiri dari arah belakang tubuhnya dengan posisi menungging,
Astuti belum pernah melakukan hubungan intim bersama suaminya dengan posisi demikian itu, namun segera air mata yang menghiasi wajahnya buru-buru dihapusnya saat didengar suara kedua anaknya pulang. Dan sejak peristiwa perkosaan itu, ketika ia melakukan hubungan kelamin dengan suaminya Astuti sudah tak bisa merasakan nikmat lagi saat ia melayani suaminya.
Astuti merasakan penis suaminya tidak ada apa apanya bila dibandingkan dengan punya Irham yang besar panjang, dan bayangan saat ia diperkosa oleh Irham membuat dirinya menuntut sesuatu yang dapat memberikan gelombang kenikmatan. Ia ingin suaminya bisa seperkasa Irham yang bisa melambungkan sukmanya saat mencapai puncak kenikmatan. Rasa menyesal saat diperkosa dan gejolak syahwat berkecamuk dalam batinnya membuat ibu muda itu merindukan kejantanan milik lelaki seperti Irham, namun semuanya ia pendam sendiri seolah olah tidak ada kejadian apa apa bila berada didepan suaminya.Dua minggu setelah peristiwa itu Astuti menerima telepon dari Irham saat suaminya keluar kota.
“Halo mbak ! mas Hakim pergi ke Semarang ya ?” Saya mau bertamu ke rumah bolehkan..?“
"Brengsek kamu dik Irham !” jawab Astuti.
"Lho koq mbak marah.. mbak menikmati juga kejantananku saat itu."
Lalu Astuti memutuskan hubungan telepon, dengan tubuh gemetar dan perasaan tak menentu ia masuk kedalam kamar, ia khawatir Irham pasti akan datang bertamu siang ini disaat anak anaknya berada disekolah dan suaminya tak ada dirumah. Hatinya berkecamuk antara menerima kunjungan Irham atau tidak, namun gejolak nafsunya menuntut sesuatu yang tak pernah didapatkan dari suaminya.
Tiba tiba ketukkan pintu terdengar olehnya dan dengan gugup ia keluar dari kamar, langkahnya sedikit gemetar saat menuju pintu rumah.Ketika ia membuka pintu tampak seringai Irham dengan sorot mata penuh nafsu saat menatap dirinya. Tanpa basa basi lagi Irham langsung mengunci pintu rumahnya, dan Irham telah mempunyai rencana agar istri sahabatnya yang cantik ini akan selalu ketagihan dengan batang kejantanannya, dan Irham akan menunjukan bagaimana memberikan kepuasan dalam permainan seks pada istri sahabatnya.
Saat Irham mendekati tubuh wanita cantik ini kian gemetar dan dengan buasnya Irham menciumi leher jenjang istri sahabatnya, tubuh ibu muda itu mengejang ketika dengan sedikit kasar Irham meremas remas pantatnya dan kekasaran itu membuat gejolak nafsu Astuti menggelegak hingga lupa akan segala galanya. Matanya terbelalak saat dengan cepatnya Irham sudah dalam keadaan telanjang dihadapannya, penisnya yang besar panjang mulai membesar.
Dan dengan kasar Irham melucuti pakaian Astuti hingga keduanya sama sama telanjang yang tinggal hanya jilbabnya yang belum terlepas, karena Irham akan lebih bergairah jika istri sahabatnya saat digarap masih memakai jilbab. Kemudian Irham mendudukan ibu muda itu di sofa, lalu disorongkan penisnya kewajah Astuti dan digesekan kehidung perempuan itu.
“Ayo mbak cium dan jilati ini penis yang pernah memberikan kenikmatan ayo ayo...” Saat itu Astuti serasa akan muntah karena ia belum pernah mencium penis Irham sedang penis suaminya belum pernah Astuti menjilatinya, dan ini penis orang lain. Namun kali ini ia dengan terpaksa melakukan itu.
“Pegang ya mbak, dan gesek gesek dipipi, nah begitu cium mbak terus terus cium. Aroma batang penis itu mulai merangsang Astuti dan tanpa sadar ia mulai menjilati penis Irham dengan nafsu yang menggelegak dan ia merasakan sensasi baru memacu gairahnya, ia mulai merasakan penis itu kian membesar dalam mulutnya hingga mulutnya tak sanggup lagi untuk mengulum batang penis lelaki itu. Astuti sudah bukan Astuti yang dulu lagi sejak ia mengenal batang penis lelaki yang besar panjang.
"Hmmmfff..hmmmf.." Oh oh yeah enak juga ngentot mulut mbak, ternyata mbak suka isep penis besar ya “, dan kata kata kotor Irham ditelinganya serasa indah terdengar dan nafsu Astuti kian membuncah keubun ubun.
"Dik Irham puaskanlah mbak.. bawalah mbak masuk kekamar oh dik cepatan…..setubuhi mbak seperti tempo hari…Aaaagggh..Ouuuh..” Lalu Irham membopong tubuh molek istri sahabatnya naik keranjang, dan dengan buas Irham menindihnya, dan ibu muda itu berkelojotan saat mulut Irham mengulum putting susu yang masih segar dan jari jari Irham merogoh liang vaginanya. Astuti kian mengejang.
“Ooooh mmmf ampun Dik Irham jangan….jangaaan mempermainkan mbak oh yeah mmf. Ayo dik Irham berilah mbak nikmat kejantananmu….aaaaaampun..."
“He heee sabar dong mbak, aku juga suka dengan Vagina mbak yang sempit ini, aku suka ngentotin Vaginamu, mana yang enak punyaku dengan punya mas Hakim mbak.."
“Enak punyamu dik."
"Mana yang besar dan panjang punyaku sama punya mas Hakim.."
"Oh dik tolong dik cepat...Bbbbbesar pppppunya muuu." Lalu dengan gemasnya Irham menggigit kecil payudara indah milik Astuti seraya batang penis besar itu menerobos masuk keliangnya yang sempit, walau ia sudah melahirkan anak dua namun serasa sempit buat ukuran penis besar Irham.
Mata ibu muda itu terbeliak keatas saat penis besar itu kandas didasar rahimnya dan kenikmatan seperti itu belum pernah ia dapatkan dari suaminya dan sekarang ia dapat merasakan dari penis orang lain selain suaminya, tubuhnya menggeletar hebat ketika dengan irama lambat dan terkadang cepat ayunan batang penis Irham keluar masuk vaginanya.
Kenikmatan demi kenikmatan serasa sampai ke ubun ubunnya….oh oh yeh enak eeeeeenak penis besarmu dik Irhamiiiiii oh ampun. Ia meracau tanpa sadar saking kenikmatan itu mendera dirinya. Astuti bagaikan kuda betina liar saat dipacu oleh lelaki sahabat suaminya, ia melenguh seperti sapi disembelih karena nikmatnya,
Ia menangis dan menyesal karena selama ini ia telah tertipu oleh suaminya bahwa kenikmatan itu bisa ia dapatkan asalkan mas Hakim tahu bagaimana caranya memberikan kepuasan kepadanya, dan ternyata suaminya adalah suami yang tidak mempunyai pengetahuan tentang urusan seks, itu yang membuat ia menangis, serta menyesal, terhina dan marah pada diri sendiri. Maka bagaikan banteng betina yang terluka ia pacu nafsu berahinya yang terpendam selama ini.
“Ayo dik nikmatilah tubuhku, setubuhilah aku sesukamu. Baik mbak yang cantik… kekasih binalku sekarang waktunya nikmatilah rasa penis besar ini…mmmmf yeah, oh Vagina mbak legit rasanya."
Dan Tubuh Astuti melengkung saat ia mencapai puncak nirwana
"Ooooh enak tolooooong ampuuuuuun.." biji mata Astuti mendelik ia berkelonjotan saat semburan lahar panas Irham dengan derasnya menyemprot dasar rahimnya, dan batang penis besar itu berkedut kedut didinding vaginanya.
Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Hakim baru ini ia merasakan begitu nikmatnya semburan air man lelaki hingga tubuhnya bergetar bagai kena aliran listri ribuan watt dan sukmanya serasa terbang melambung keawang awang.Hingga kini hubungan mereka telah berjalan 1 tahun tanpa diketahui oleh suaminya, karena mereka pintar memanfaatkan waktu serta merahasiakannya, kadang bila ada kesempatan mereka melakukan di hotel dan yang lebih berani lagi saat suaminya ada dirumah.
Irham pura pura berkunjung untuk bermain catur dengan suaminya, saat itu juga istrinya menyediakan minuman kopi buat suaminya dengan dibubuhi obat tidur yang sengaja dibawa Irham, sehingga sewaktu suaminya bermain catur dengan Irham Hakim tidak tahan lama karena mengantuk berat lalu masuk kedalam kamar.
Astuti berpura pura ikut tidur juga disamping suaminya agar suaminya tidak curiga dan ia katakan bahwa Irham ingin menginap dirumahnya dan tidur di sofa ruang tamu. Pada saat suaminya telah tertidur pulas bagaikan orang mati,
Astuti disetubuhi oleh Irham disamping suaminya, Astuti berpacu dalam birahi hingga ia meringkik nikmat dengan tubuh berkelojotan disamping tubuh suami yang tertidur pulas, bahkan perbuatan yang demikian itu membuat sensasi aneh tersendiri bagi mereka berdua.
Persetubuhan itu mereka lakukan hingga menjelang subuh.Ada sesuatu yang lebih membuat Astuti amat terangsang nafsunya bila saat Irham sekali kali datang berkunjung kerumahnya, dengan berpura minta diajarkan computer sama Irham sementara suaminya duduk diruang keluarga sambil menikmati secangkir kopi, hanya dengan jarak beberapa meter, disitu ibu muda itu sedang belajar computer bersama Irham,
Astuti merasa sangat terangsang hebat saat dengan sengaja Irham menggesek gesekan batang penisnya yang menegang dari balik celana training ke lengan Astuti yang sedang mengetik didepan monitor.
Gesekan itu membuat sensasi aneh dalam dirinya ketika merasakan batang penis Irham serasa mengeras dan tegang dipangkal lengannya, dan terkadang pula ia rasakan batang penis besar itu berdenyut denyut dipinggangnya saat dengan sengaja Irham pindah membelakangi tubuhnya.
Suaminya tidak merasa curiga sedikitpun karena Hakim tahu bahwa istrinya sedang diberi pelajaran tentang mengakses computer, ia tidak menyadari bahwa istrinya sedang dirangsang oleh Irham habis habisan. Tubuh Astuti mulai menggeletar penuh nafsu dengan aksi yang dilakukan Irham padanya. Karena sudah tak tahan lagi Mufida pergi keruang dapur membuat minuman dan Irham pergi menuju toilet namun sesungguhnya Irham ikut pula menyusul istri sahabatnya kearah dapur, dari balik lemari makan yang besar itu mereka melakukan persetubuhan dengan berdiri dengan amat tergesa gesa saat sang suami wanita itu sedang menikmati secangkir kopi sambil membaca Koran. Hakim tidak menyadari bahwa istrinya sedang disetubuhi habis habisan oleh Irham dengan posisi berdiri.
“Ooooh Irham mmmmfff…..ampun dik Irham.." dengan buas Irham mengayunkan pantat maju mundur menusukkan penis besarnya kedalam vagina ibu muda itu, sukma wanita cantik itu serasa terbang kelangit tinggi saat ia disetubuhi dengan cara demikian itu oleh Irham sahabat suaminya, Astuti belum pernah merasakan disetubuhi dengan cara berdiri dan tergesa gesa, dan ini yang membuat suatu kenikmatan tersendiri buat Astuti saat ia digarap oleh Irham sementara sang suami berada tak jauh darinya.
"Oooooh Irham mbak keluaaar oh ampun dik, cepat dik Irham nanti ketahuan suamiku.." Namun Irham tidak menghiraukannya, dengan perkasanya Irham memacu kuda betinanya yang cantik ini sampai berkelojotan dengan biji mata mendelik keatas menikmati kocokan batang penis besar itu dalam vaginanya yang sempit,
“Oooooh yeah Vagina mbak sempit legit, enaak rasanya..Aku akan lebih bergairah lagi bila aku dapat ngentot mbak bila disaksikan mas Hakim.."
Irham semakin terbuai sensasi saat ia dengan buasnya menyetubuhi istri sahabatnya padahal Hakim tak begitu jauh jaraknya dari tempat mereka bersetubuh. Dan dengan menggeram nikmat Irham menyemprotkan air maninya kedalam vagina ibu muda itu,
Astuti mengejang dan mengerang bagaikan kucing betina yang mengeong lirih saat semburan lahar panas Irham menerpa dasar rahimnya, tubuhnya bergetar dengan hebat dengan nafas serasa akan putus ketika batang kejantanan Irham yang besar panjang berkedut kedut diliang Vaginanya.
"Oooohhh mmmmffff…enaaaaaaaaaaak.. ampuuuuuun dik, penismu enak dan besar..." Dan persetubuhan itu berakhir dengan sama sama mencapai puncak nirwana yang diraih dengan cara tergesa gesa penuh rasa sensasi. Dan akhirnya mereka berdua kembali keruang keluarga tanpa menimbulkan kecurigaan mas Hakim. Sebelum keluar dari dapur Irham sempat berbisik ketelinga ibu muda itu,
“Lain waktu aku akan ngentotin mbak lagi ya.." seraya tangan Irham meremas remas susu mengkal wanita cantik berdarah ningrat itu.
Ketika Hakim ditugaskan oleh atasannya untuk mengelola perkebunan disumatera, Astuti terpaksa ikut dengan suaminya dan anak anak mereka dititipkan pada neneknya di Jogyakarta karena kedua anaknya harus tetap bersekolah. Dan ditempat pindah mereka yang baru itu adalah sebuah pulau kecil dimana penduduknya masih terbelakang pola pikirnya.
Demikian Cerita Seks Terbaru Astuti Sang Wanita Berjilbab Part 1 ini berakhir, nantikan lanjutan cerita seks selanjutnya ya.
Cerita Seks Terbaru Astuti Sang Wanita Berjilbab Part 1
Reviewed by Ratu Judi Online
on
06.36
Rating:
Tidak ada komentar: