gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
Cerita Seks Terbaru Jual Mobil Bonus ML |
Perkenalkan nama saya Rafa, saat itu saya baru berusia 25 tahun. Saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya ketika pertama kalinya saya bekerja sebagai sales sebuah dealer mobil mewah di Tangerang tepatnya di Serpong.
Karena unit kendaraan saya tergolong dijual untuk kalangan ekonomi menengah keatas, maka saya memulai mencari customer di salah satu perumahan mewah di Serpong..
Saat itu kebetulan saya direferensikan oleh teman saya, jika temannya yang berprofesi sebagai pilot sedang mencari mobil mewah. Temanku itu juga memberitahukan lokasi dan alamat calon pembeli mobil mewah itu.
Setelah saya tau alamatnya, tanpa buang waktu saya langsung meluncur menuju rumah yang dimaksud itu. beberapa saat kemudian, sampailah saya di rumah itu.
Pagar tinggi berwarna abu-abu, dan bangunan rumah yang luar biasanya mewahnya sekarang telah berada dihadapan saya, dan saya pun segera memarkir kendaraanku di depan rumahnya dan langsung saja saya tekan bel rumahnya. Sesaat kemudian disambutlah saya dengan seekor anjing jenis herder
“Gukk… Gukkk… Gukkk…”, suara anjing.
Saat itu nyali saya sempat ciut juga.
Kemudian tak berapa lama keluar seorang bapak memanggil berteriak…
“Dion… Dion… Ayo sini masuk…”, ucapnya.
Wah keren banget nama si anjing ini. Saya jadi inget temenku di kantor yang bernama Dion, untungnya dia nggak saya ajak ke sini. Kalo saya ajak bisa-bisa dia marah sama yang punya anjing, wkwkwk…
“Mohon maaf Mas, ada keperluan apa dan ingin mencari siapa Mas?”, tanya seorang lelaki agak tua yang menjadi penjaga rumah.
“Saya ingin bertemu Pak Ali, Pak Ali nya ada Pak ???”, tanya saya.
“Ada pak, beliau ada di dalam, mari silahkan masuk Mas”, ucapnya sambil membuka gerbang rumah.
Kemudian saya-pun masuk dan duduk di teras rumah. Tak berapa lama kemudian datanglah seorang bapak yang kira – kira usianya 36 tahun keluar dan menemuiku,
“Ali”, ucapnya sembali menjulurkan tangan untuk menyalamiku,
“Saya Rafa Pak, jadi gini pak, saya mau menawarkan mobil BMW seri…”, ucapku.
Belum selesai saya bicara, pembicaraan saya sudah dipotong,
“Oh iya dek saya sudah tau, saya kemarin sudah ditelepon Sena”, ucapnya.
Sena ini adalah teman satu kantor saya.
“Ohhh begitu ya pak ya, yasudah kalau begitu Pak. Oh iya ini brosurnya pak dan bapak silahkan melihat – lihat spesifikasinya”, ucap saya.
Kemudian Pak Ali menerima brosurku dan membacanya sekilas,
“Begini Dek Rafa, saya kan akan ke Amerika selama 10 hari, untuk urusan dan kelanjutannya diselesaikan dengan istri saya ya dek, nanti biar istri saya yang ke showroom”, ucapnya menerangkan kepada saya.
Kemudian setelah itu Pak Ali memanggil istrinya,
“Gita, sini bentar deh sayang…”, ucapnya memanggil istrinya.
Wah, mesra banget nih pak Ali. Tak lama kemudian seorang wanita datang.
“Ini loh sayang, akukan udah janji sama kamu kalau aku akan kasih hadiah ultah ke kamu, nah Dek Rafa ini sales yang dari showroom, nanti kamu yang urus semuanya yah, selama Papah ke Amerika”, Kata pak Ali kepada istrinya.
“Iya pah makasih ya Pah”, ucapnya kepada suaminya.
Kemudian Bu Gita ini mengulurkan tangannya ke arahku untuk bersalaman.
“Saya Gita…”, ucapnya.
“Oh iya Bu, saya Rafa”, balasku sembari bersalaman.
Saat itu terasa halus sekali tangannya. Sebagai gambaran, Gita istri pak Ali ini tingginya sekitar 163 an, berbody sexy , rambut hitam terurai, wajah cantik menggemaskan, usia kira-kira sekitar 33 tahun, dan mempunyai jika saya tafsirkan Bu Gita ini mempunyai ukuran Bra sekitar 34 B.
“Yasudah kalau begitu Bu , besok ibu saya persilahkan ke showroom kami”, ujar saya sambil menyerahkan kartu nama saya.
Sambung saya,
“Dan saya mau permisi dulu Pak, terima kasih sebelumnya telah mempercayakan pembelian mobil mewah kepada saya, besok ibu saya tunggu di showroom ya Bu”, ujar saya sambil mejabat tangan pak Ali dan berpamitan.
Kemudiaan sayapun bergegas meluncur kembali mencari prospek yang lain. Selama dalam perjalanan pulang saya terbayang-bayang selalu wajah bu Gita yang cantik, bodynya yang sexy itu. Singkat cerita hari-pun berganti, dan handphone saya-pun berdering,
“Kring… Kring… Kring…” bunyi Handphone saya-pun membangunkanku tidurku.
Ketika terbangun, saya melihat jam sudah menunjukan pukul 7pagi.
“Hallo selamat pagi, benar ini dengan Mas Rafa?” terdengar suara wanita di handphone saya.
“Iya benar, ini saya Rafa” ujar saya.
“Mas Rafa, ini Gita yang mau ke showroom bapak, nanti saya sekitar jam 11 siang saya kesana Mas”, terdengar suara Bu Gita.
“Iya Bu saya tunggu kedatangannya”, jawabku kegirangan.
“Eummm, mohon maaf sebelumnya Mas, kebetulan sopir saya lagi pulang kampung, dan Pak Ali sudah ke Amerika tadi pagi, bisakah bapak kesini, sekali lagi Maaf ya Mas, Itu kalau tidak menganggu Mas”, ucapnya.
“Wah bener juga, ntar kalo mobilnya langsung dibawa siapa yang nyetir yah?”, pikirku.
“Siap deh bu, saya segera ke sana” jawabku.
“Makasih Mas, saya tunggu yah, bye” ucapnya.
Kemudian telpon ditutup.Wah pucuk dicinta ulam tiba. Sayapun segera mandi dan membawa kijangku menuju rumah bu Gita. Tak usah berpanjang lebar, beberapa waktu kemudian pada akhirnya saya tiba dirumah Bu Gita, dan mulai mengantar bu Gita menuju showrom. Didalam mobil kami berbincang-bincang.
“Pak Rafa udah nikah?”, tanyanya membelah kebisuan.
“Belum bu, Ibu udah berapa lama nikah sama Pak Ali? Tanya saya.
“Ooo…belum lama toh, udah 5 tahun ini nikah sama Pak Ali” ucapnya.
“Ohh… Ibu sudah di karuniai buah hati berapa Bu?” tanya saya.
Saat itu Bu Gita sejenak terdiam sebentar.
“Belum punya Dek, habisnya bapak sering ke luar negri sih”, ucapnya.
Wah kasihan bu Gita ini, udah lama nikah belum punya anak juga, sering ditinggal pergi pasti kesepian, pikiranku udah mulai ngeres. Tak lama kemudian sampailah ke showroom, dan bu Gita jadi membeli mobil tersebut. 2 hari kemudian, sore hari saat saya pulang kantor, telpon berbunyi
“Selamat sore dik Rafa, bisa ke sini sebentar? Saya mau menanyakan surat-surat mobil yang kemaren”, ucapnya.
“Memang kenapa bu?”, jawabku.
“Yah kesini bentar aja Dek, ibu tunggu loh”, ucapnya.
“Baik bu” jawabku singkat.
Sayapun langsung meluncur ke rumah bu Gita. Sampai di depan rumah pagar sudah terbuka, dan mobilku disuruhnya dimasukkan ke dalam saja, ucapnya banyak pencurian mobil akhir-akhir ini. Bu Gita menyilahkan saya masuk dan menutup pintu depan. Keadaan sepi saat itu, sepertinya tidak ada orang lagi di rumah itu. Kemudian bu Gita duduk di depanku. Dia mengenakan T- shirt, dan celana pendek.
Hari itu nampak sangat cantik sekali Bu Gita dan tubuhnya-pun harum dan kelihatan montok,
“Ini loh dik, Ini dulu pernah ganti warna yah mobilnya…?”, ucapnya sambil merundukkan badan.
Karena Kaos-nyanya longgar, kelihatan sepasang payudara yang menggantung, membuatku jadi tidak konsentrasi dengan pertanyaannya Bu Gita,
“E.. I.. iya bu… tadi Ibu bicara apa?”, ujar saya tergagap gara – gara melihat sepasang payudara Bu Gita.
“Wah dik Rafa kenapa? ini loh dik, mobil ini pernah ganti cat yah?”, tanyanya mengulangi sambil tersenyum simpul.
“Oh iya bu, ini kebetulan dulu punya teman saya, memang pernah dicat ulang, soalnya dia tipe orang yang bosanan”, ujar saya.
“Ohh… Gitu yah…”, ucapnya sambil manggut-mangut.
“Dik Rafa, sebenernya ibu cuma mau ngajak di Rafa ke sini aja kok nggakk keberatan kan nemenin ibu?”, ucapnya.
Wah makin mengarah nih bu Gita,
“Nggak bu…”, sambil menahan nafas.
Kemudian bu Gita duduk di sampingku dan meremas tanganku,
“Panggil aja Gita… Rafa punya pacar?”, tanyanya sambil memegang pundakku.
Wah makin panas nih, pikirku,
“Udah, tapi barusan putus”, ujar saya sekenanya.
Kemudian kuberanikan meremas tangannya kembali,
“Gita kesepian yah ditingal Pak Ali, emang udah berapa hari gak gituan?”, tanya saya nekat.
“Ah… Kamu nakal deh Dek Rafa, udah sebulan ini saya nggak begituan”, ucapnya sambil tersenyum genit dan memegang paha saya.
Wah makin nekat nih, pikirku. Jangan dilewatkan kesempatan ini blehh, terdengar suara setan yang telah membelenggu diriku. Langsung kucium bibir Gita, saya lilit-lilit lidahnya dengan lidahku.
Sepertinya diapun mengimbangi permainan lidahku di mulutnya. Kemudian mulai saya raba-raba payudaranya dari permukaan Kaos-nya yang dikenakannya,
“Fa… Pindah ke kamar aja yookk”, ajaknya.
Kamipun pindah ke kamar. Luas sekali kamarnya, ukurannya 5×5 meter. Ada springbed, home theatre, dan kamar mandinya. Saya pun sudah nggak tahan lagi untuk mengeksplorasi setiap jengkal tubuh Gita kubuka Kaos-nya yang dikenakannya, langsung saya kulum dan jilatin putingnya yang sudah mengeras,
“Eummm… Mmmmm… Sssss… Aghhhh… Eghhhh…”, hanya desahan-desahan itu yang kudengar dari mulut Gita.
Kemudian saya mulai ciumin lehernya yang jenjang, tanpa meninggalkan sejengkal pun. Saya jilatin lagi putingnya sambil meremas pelan-pelan setiap sudut sudut payudaranya. Sambil dia berdiri saya jilatin pusernya. Gita pun kelihatan mulai tak tahan lagi, dia pegangi rambutku sambil mendesah – desah tak karuan. Kemudian saya rebahkan dia di springbed,
“Kamu buas banget deh Fa, Aghhh…”, ucapnya sambil tersenyum genit.
Kemudian saya angkat kakinya ke atas, saya jilatin jari – jari kakinya yang halus dan bersih, saya jilatin betisnya, sambil meraba – raba pahanya. Betisnya sangat halus dan terawat, begitupun dengan pahanya. Kemudian saya buka celana pendeknya , dan kangkangin kakinya membentukk huruf V. Wah ternyata dia nggak pake celana dalam. Kayaknya memang sudah persiapan buat ML.
Kemudian saya jilatin jembutnya yang tipis dan rapi menghiasi kemaluannya,
“Ughhh…. Ssss… Fa… Eummm… Aghhhhh…”, hanya itu yang keluar dari mulut Gita ketika kujilati Vagina-nya.
Kemudian saya jilatin bibir Vagina-nya atas bawah bergantian dengan pelan dan pasti. Tak kusisakan sejengkalpun untuk mengeksplorasi bibir Vagina-nya,
“Oughhhh… Eummm….. Aghhhh… Fa… Yeahhh… Sss… Aghhh…”, hanya itu yang berkali kali terdengar dari mulut Gita.
Saya jilatin klitoris-nya sambil saya lilit dengan lidahku keras-keras,
“Aghhh… Faaa… laggiii… Eummm… Oughhh Fa… Ssss… Aghhhh…”, makin ngak jelas desahannya.
Saya terus jilatin klitoris-nya, saya masukkin jariku ke dalam Vagina-nya dan saya keluar masukkin, sambil terus menjilatin klitoris-nya,
“Aghhh… Eummm… Oughhh… Faa… Kammu. apakan Vaginaku… Aghhh”, ucapnya sambil mendesah desah nggak karuan dan menggoyang goyangkan pinggulnya kiri kanan.
Lalu saya lebih intensifkan jilatanku dan diapun mulai memegang – megang kepalanya dan akhirnya,
“Aghhh… Fa… Akkkuu mau keluar nih… Aghhhhh…”, ucapnya sambil membenam-benamkan mukanya ke Vagina-nya.
Terasa cairan membasahi lidahku dan kemudian dia bangun dari posisinya dengan wajah berkucuran keringat. Dan payudaranya pun mengkilap basah oleh keringat, membuatku makin terangsang,
“Rafa kamu hebat belum pernah saya merasakan seperti ini”, ucapnya sambil memelukku.
Kemudian saat itu saya menghentikan jilatan saya,
“Sekarang kita ML yuk Gita, kamu yang ditas yah”, ucap saya.
“Okey Rafa sayang, sekarang giliran aku memuaskan kamu”, ucapnya sembari memposisikan tubuhnya diatas saya.
Sekarang posisi kami mengunakan gaya sex WOT (women on top). Karena saat itu Liang Vagina Gita sudah basah dengan lendir kawinya, maka dia langsung memasukan kejantanan saya dengan mudahnya,
“Zlebbbbbbbb…”,
“Oughhhh… Eummmm… Nikmat sekali memek kamu sayang… Aghhh…”, desah saya nikmat.
Tanpa menjawab, Gita-pun saat itu menggoyangkan pinggulnya diatas tubuh saya dengan lincahnya.
Berawal dari perlahan hingga cepat sekali gerakanya,
“Plakkk… Plakkk… Plakkk…, Oughhh… Aghhh… Yeahh…”, desah kami beriringan.
Karena saat itu aku sudah sangat horny sekali, sekitar 15 menit Gita menggoyangkan pinggulnya, tiba-tiba terasa ada yang mendesak dari dalam kejantanku,
“Oughhh Git, nampaknya sebentar lagi aku akan keluar… Ssss… Aghhh…” ucap saya.
“Aku juga nih sayang, kita keluarin bareng yah, Ssss… Aghhh…”, ucap Gita.
Setelah itu Gita-pun makin gila menggoyang kejantananku dengan liarnya, dan 2 menit kemudian,
“Crotttt… Crotttt… Crotttt… Serrrrrrr…..”,
Kamipun akhirnya mendapatkan orgasme secara bersamaan, air maniku tersembur kedalam liang Vagina Gita. Karena saat itu kami besetubuh dengan gaya WOT, maka pejuh sayapun meleleh dan mengalir ketubuh saya. Sungguh nikmat sekali skandal sex yang kami lakukan, dan setelah itu Gita beranjak dari atas tubuhku. Kemudian kamipun tiduran sejenak untuk menghela nafas kami.
Dengan posisi berkeringat, berbalut pejuh, dan telanjang bulat. Sekitar 10 menit kami tiduran, kemudian kamipun bergegas kekamar mandi untuk merapikan diri. Setelah selesai merapikan diri mengingat hari itu adalah hari jam kerja, maka aku segera bergegas berpamitan,
“Gita sayang, aku kerja dulu yah, Love u Git, Emuuuachhh…”, ucapku berpamitan sembari memberi kecupan pada bibirnya itu.
“Terima kasih yah Rafa, lain kali kita lakukan lagi yah, kapan saja dimana kamu ada waktu dan selama suamiku tidak ada, bye Rafa sayang… Emuuachhh…”, ucapnya sembari memberi kecupan kecil pada saya.
Singkat cerita sejak saat itu kamipun sering melakukan hubungan sex, dan entah sampai kapan skandal kami akan berakhir. Jujur saja, saya tipe orang yang susah untuk melepaskan apa yang telah saya miliki, apalagi hubungan ini di iringi dengan hubungan sex. Selama masih nyaman dan aman saya akan selalu melakukan hal ini, resiko dan konsekuensinya saya siap menanggung. Selesai.
Cerita Dewasa, Cerita Sex Model, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita Sex Tante Girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Sex Perselingkuhan, Cerita Sex SMA, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Pramugari, Janda, Wanita Kesepian, Tante Kesepian, Hot Terbaru
Cerita Seks Terbaru Jual Mobil Bonus ML
Reviewed by Ratu Judi Online
on
05.05
Rating:
Tidak ada komentar: