gerbongdewasa168 situs blog yang memberikan sajian cerita dewasa 18+, Cerita Sex Terbaru, Cerita Mesum Terhangat, Cerita Dewasa Ngentot, Foto Bugil Terbaru, Foto Sex Tante, ABG, Memek Secara Terupdate dan selalu baru. Cerita Dewasa Terbaru 2017 - Cerita Sex Terbaru - Cerita Panas Terbaru - Cerita Mesum Terbaru - Foto Bugil Terbaru - Foto Cewek Hot Terbaru - Foto Mesum Terbaru - Cerita Sex Bolos Kuliah Demi Ngentot - dan Seputar Dewasa Terbaru 2017
Cerita Seks Terbaru Nikmatnya Pijit Pantat Semok |
Hari itu Aldi duduk santai di teras depan rumahnya, namanya juga kakek kakek, menikmati kehidupan senjanya. Aldi memang sudah tua, namun Ia masih bugar dan mampu beraktivitas dengan baik.
“Kakek, jaga rumahnya, kami mau kerumah sodara”
“Iya, Hati-hati” Aldi memiliki anak laki laki yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak, tampaknya hari ini Aldi harus dirumah sendiri.
Aldi mengambil minyak wangi kesukaannya, dan membawanya kedepan rumah. Ia kadang menggunakan minyak itu sebagai alat bantu memijat. Aldi kadang dipanggil warga untuk datang memijat orang-orang.
Beberapa menit diam di teras depan rumah, tampak seorang wanita menuju rumahnya. Wanita itu begitu montok, entah kenapa ia menuju rumah itu, dan menghampiri Aldi.
“Permisi, pak Aldi nya ada?”,
“Saya Aldi, ada yang bisa saya bantu?”,
“Oh, kakek toh yang namanya Aldi, gini kek, saya mau pijat” Aldi sempat terkejut, ia biasanya sering memijat orang-orang tua ataupun anak laki-laki, namun sekarang ia harus meladeni seorang wanita cantik berdada Montok.
“Owhh, masuk dulu saja ya”. Aldi mengajak wanita itu masuk ke dalam rumah, sempat kakek tua itu memikirkan hal hal yang nyeleneh.
“Silahkan duduk, mbak namanya siapa ya?”,
“Saya Rara, kek”,
“Rara tampaknya sehat sehat saja, mau pijat memang kenapa ya kalau boleh tau?”,
“Begini kek, saya dulu itu pernah terjatuh, namun tidak banyak yang berubah”,
“Terus kenapa?”,
“Gini kek, saya bingung saja, setelah terjatuh itu, tubuh saja jadi berisi, apalagi bagian bawah”
Aldi memang sempat melihat tubuh bagian bawah Rara itu montok sekali.
“Memang Rara merasa ada yang aneh begitu?”,
“Iya kek, Banyak orang sering melihati saya, khususnya laki laki”,
“Owwhhh, biasa itu, kan Rara ini cantik juga”,
“Tapi saya masih bingung kek” tak mau menyia nyiakan kesempatan memijat wanita montok, Aldi mengambil keputusan,
“Ya sudah, saya coba pijat saja, nanti Rara cek sendiri ya”,
“Iya kek, Rara harus gimana?”.
“Kamu tiduran dikasur saja dalam kamar itu ya” Rara menurut, ia pergi menuju kamar itu.
Aldi mengambil minyaknya, lalu menyusul Rara kedalam kamar.
Bukan main kagetnya Aldi, Rara melucuti baju dan celananya, dan wanita itu telungkup memakai cd dan bra saja.
Aldi memilih diam dan membiarkan ketidak tauan Rara. Tampak pantat Rara begitu montok nan besar, sungguh memang tidak salah kalau laki-laki suka memandangnya.
“Rara, memang bagian bawah tubuh kamu lebih besar”,
“Iya kek, kenapa ya?”
“Sebentar ya, kakek pijat kaki kamu tidak apa apa kan?”,
“Iya kek, tolong ya kek”. Aldi mengoles tangannya dengan minyak pijat, lalu mulai memijat kaki Rara.
Aldi merasakan wanita itu tubuhnya mulus juga. Pijatannya yang khas dengan perlahan membuat kaki Rara mengkilap oleh Minyak.
“Gimana Rara? Ada yang dirasakan?”,
“Ndak kek, cuman enak aja” Aldi heran, Rara malah keenakan.
Aldi memberanikan diri, dan memijat paha montok Rara. Kenyal sekali terasa ditangan Aldi, sudah lama ia tak mengelus tubuh wanita muda.
“Sepertinya ini perlu dipijat memang”,
“Menurut kakek gimana?”,
“Paha kamu terlalu kenyal”,
“Iya kek, kalau saya bergerak jadi bergoyang goyang”, Aldi terus menikmati paha kenyal Rara itu. “Pantat kamu juga begitu, ini lebih parah” Aldi mengelus dan memijat pantat montok Rara, kakek
tua itu benar benar senang sekali.
“Iya kek, sering ada yang menepuk pantat saya”,
“Seperti ini ya?” Aldi menepuk nepuk pantat Rara, gundukan montok kenyal itu bergoyang goyang.
“Iya kek, saya kadang bingung”,
“Ditepuk begini itu bagus sebenarnya”,
“Masa iya kek?”,
“Kamu rasakan gimana memangnya?”
Aldi terus menepuk benda kenyal itu
“ Geli geli gitu sih kek”,
“Kalau makin keras juga bagus” Aldi malah menampar kedua pantat montok itu.
“Aahhn, agak sakit kek”,
“Itu tandanya efek pijatnya mulai meresap”,
“Oooh, begitu ya kek, aahhn” Aldi asyik sendiri menepuk pantat montok Rara itu.
Aldi lalu meremas pantat montok itu, ia remas keatas, kebawah, sambil melihat selangkangan Rara.
“Kek, kok diremas remas pantatku ya?”,
“Loh, biar nanti kamu biasa kalau berjalan tidak risih karena goyangan pantat kamu, efek pijatannya juga biar meresap”,
“Oooh, iya kek, saya jadi geli, hehe” Aldi terus saja mengelus menepuk dan meremas pantat montok Rara itu, senyumnya tak bisa disembunyikan.
“Coba kamu angkat pantat kamu ya Rara” Rara mengangkat bagian tubuh bawahnya itu, Pantatnya jadi berada diposisi teratas.
“Gini ya kek?” Aldi bisa melihat dari celana dalam merah muda Rara itu ada gundukan indah diselangkangannya.
“Nah, bagus, kamu hadap depan saja ya, saya teruskan pijatannya”,
“Iya kek” Aldi melanjutkan aksinya, setelah menambah minyak ketelapak tangannya, ia kembali meremas pantat montok Rara.
Karena melihat kepolosan Rara, kakek ini makin berani. Tangannya masuk keselangkangan Rara, dan mulai mengelus-elus selangkangan mulus itu.
“Ooohhhhh… Mmmpphhh… Geli kek”,
“Bagus itu, makin geli makin sehat”,
“Masa sih kek? Aaahhh” Aldi malah mengelus gundukan di celana dalam Rara itu, tentu Rara makin mendesah.
“Ahmppp kek, itu kok dipijat juga?”,
“Bagian bawah tubuh kamu harus dipijiat semua, Ini bagian terpentingnya, rasanya juga enak”,
“Mmppphhhh… Ooogghhhh… Iya sih kek… Aaahhhhhh”,
“Saya lepas cd kamu ya”
“Loh, buat apa kek?”
“Bagian yang tertutup cd ini lebih bahaya, harus segera dipijat”,
“Owh, iya kek… Aaahn … Silahkan”. Aldi langsung melepas Celana dalam pink itu, dan terpampang lah lubang meqi Rara yang ternyata sudah basah itu.
Aldi tersenyum merasakan kemenangan menanti.
“Aduh, ini kok tidak ada bulunya ya Rara?”,
“Iya kek, saya cukur, kenapa kek?”,
“Bahaya itu, nanti bisa sakit, kalau begini harus dipijat”,
“Owhh, saya tidak tau, silahkan dipijat kek, ooohhhh” tangan nakal kakek tua itu segera mengelus selangkangan Rara, dan juga bagian terluar lubang Meqi Rara yang tak diselimuti bulu bulu itu.
Tangan Aldi yang dilumuri minyak itu membuat bagian kewanitaan Rara makin licin, tangan kakek tua itu bergerak dengan cepat menggesek gesek selangkangan cewek montok itu.
“Oooohh… Ooohhhh… Geli kek… Aaahhhh… Sssh.. Oooh”,
“Tahan ya Rara, biar cepet sehat kamu” Aldi makin gila, ia menggesek selangkangan Rara dengan cepat, dan tentu Rara pun klimaks.
“Kek, aku kok, Ooohhhh!” Creeet, Air kenikmatan Rara tumpah, wanita itu tubuhnya pun mengejang.
Beberapa saat kemudian, Rara tampak sudah tenang, Ia membalikkan tubuhnya, kini Rara membuka selangkangannya, terlihat lubang meqinya banjir cairan kenikmatan.
“Maaf kek, kasurnya jadi basah”
“Tidak apa apa, ini penyakitnya”
“Cairan ini kek?”
“Iya, tapi untuk orang tua ini adalah obat”
“Oowwhhh, begitu ya kek, jadi harus dibersihkan?”
“Jadi saya akan membersihkan cairan itu, tapi dengan mulut saya”
“Loh kok begitu kek? Kan kotor ini”
“Tapi ini obat mujarab untuk orang tua, dan cara meminumnya harus dihisap langsung dari sumbernya”
“Begitu ya kek? Ya sudah tolong dibersihkan kek” Aldi langsung melesat keselangkangan Rara, mulutnya langsung menempel kebibir meqi Rara.
Lidahnya masuk kedalam lubang meqinya, dan bergerak dengan senangnya.
“Mmpphh… Mmpphh… Slruuup… Mmm…”,
“Uuucchhhhh, geli kek, aaaahhhh… Sssh… Aaahn… Mmppphhhhh…”
Aldi tak menghiraukan Rara, Meqi basah itu sudah harus ia habiskan cairan kenikmatannya.
Sedotan keras mulut Aldi membuat Rara bergoyang hebat, ia menggerakkan dadanya naik turun.
“Kek, ooooohhhh, mmpppphhh… Ssssh.. Oooh… Nikmat luar biasa kek”,
“Mmpphhh… Slruup… Mmppphhh… Nikmat kan? Mm… Slruup.. Mm” Beberapa menit itu Aldi benar benar seperti orang kehausan, ia menghabiskan cairan berlendir dalam meqi Rara itu.
“Sudah bersih itu Rara”,
“Ooohhh, iya kek, tapi Rara seperti mau mengeluarkan cairan itu tadi lagi”,
“Wah, bahaya, harus ditutup lubangnya”,
“Tutup aja kek”,
“Oke, bentar ya” Aldi melepas pakaiannya, dan tampak kontol tegak milik kakek kakek itu membuat Rara kaget.
“Kek, itu kok keras banget”,
“Iya, ini tutup yang efektif, biar kakek yang atur”,
“Ngga sakit kan kek?”,
“Ngga kok, malah nikmat, saya tutup ya lubang kamu”,
“Iya kek, mmppphhhh”. Aldi mendekat, lalu menempelkan kontol tegaknya kebibir meqi Rara, perlahan kontol nya masuk,
“Ooohhhhhh… Sakit kek.. Aaacchhhhh”,
“Cuma pertama saja, tahan ya” Segera saja kontol tegak Aldi menutup lubang menganga milik Rara itu.
“Oooh, udah ketutup kek, aauuuh…”,
“Iya, Rara gimana kalau saya bantu keluarkan cairan tadi dari dalam tubuh kamu?”,
“Aaah… Mmmf… Iya deh kek… Biar sehat… Oooh”
“Kalau gitu, biar kakek bantu keluarkan ya” Aldi menggesekan kontol nya, perlahan maju mundur menyodok meqi milik wanita muda itu. Rara makin mendesah, tentu membuat Aldi makin bersemangat.
Kontol kakek tua itu mulai makin cepat mengolah lubang meqi Rara,
“Kek, aaahhhh, sshh… Ooohhhhhh… Itu… Ooohhhhh… Kok cepet banget… Aaaahn!”,
“Biar cepat selesai, dan kamu sehat deh, ooohhhh” Aldi tidak henti menyodok meqi nikmat Rara, tangan kakek itu memegang pantat montok Rara yang terus bergoyang itu, ia tepuk dan remas remas, membuat suasana kamar makin panas.
Aldi tidak pernah bermimpi diusia tua nya ini ia bisa menyetubuhi seorang wanita muda yang montok nan menggairahkan itu. Beberapa menit itu Rara hanya bisa merasakan kenikmatan yang dirasakan dari hasil sodokan maut kontol Aldi dimeqinya, yang memang lebih dari sekedar pijatan.
“Kek, cairannya… Oooggghhhh.. Mau keluar semua… Ooohhhhhh!”,
“Keluarkan saja, saya juga punya, oooh” Creettt Creettt Creettt, Rara dan Aldi klimaks bersamaan.
Cairan berlendir itu bercampur air mani kakek tua. Rara lalu diangkat badannya, kontol Aldi dicabut, dan air bercampur itu keluar deras dari lubang itu.
“Aaaaahhhhh, luar biasa kek, sampe lemes saya”,
“Tandanya kamu sudah selesai, nanti kalau kamu dijalan dan dipandang laki laki, tidak perlu malu, sebenarnya itu bagus juga”,
“Mmmhhhhh.. Iya kek, makasih”,
“Toket kamu kok segini saja Rara?”,
“Iya kek, memang seharusnya bagaimana?”,
“Jadi seharusnya yang besar itu toket kamu bukan pantat kamu”,
“Terus gimana kek?”,
“Kalau sekalian saya pijat toket kamu bagaimana, nanti biar sehat total”,
“Iya deh kek, Pijatan kakek luar biasa nikmat, silahkan” Rara menyuguhkan toketnya, dan Aldi yang baru saja berhasil menyetubuhi Rara itu belum puas, sekarang bagian atas tubuh Rara yang dinikmati.
Aldi benar benar senang hari itu bisa menggauli wanita montok nan polos seperti Rara.
Cerita Seks, Cerita Bokep, Cerita Mesum, Kisah Seks, Kisah Dewasa Terbaru, Cerita Sex Terbaru, Cerita ML, Pijatan Seks, Cerita Dewasa
Cerita Seks Terbaru Nikmatnya Pijit Pantat Semok
Reviewed by Ratu Judi Online
on
05.04
Rating:
Tidak ada komentar: